Hostel (3)

1.7K 293 10
                                    

"m/n, jika kau tidak dapat menentukan nya akan lebih baik aku menyelesaikan pertarungan ku dengan pria sombong yang ada di samping mu itu" ucap Zin pada m/n

"tunggu kalian, ingat tujuan kita di sini untuk apa? Kalian jangan malah berkelahi seperti ini" ucap m/n yang masih mencoba menengahi kedua pria itu

"m/n lebih baik kau minggir, aku tidak ingin kau terluka karena perkelahian ini" ucap Seok yang kini menatap m/n lagi.

M/n kini diam, dia mulai dari tadi sudah menahan kekesalan nya karena kedua orang yang memiliki kepala batu ini sama sama tidak mau mengalah sama sekali.

Buuk!

Bugh!

Kedua pria itu mundur karena tendangan dan pukulan m/n yang si pria mata Hazel itu lancarkan, kedua nya terkejut karena baru pertama kali merasakan ini pada pria yang selalu terlihat mengantuk itu.

"kalian berdua benar benar tidak mau mengalah satu sama lain rupanya, bahkan kalian tidak bisa menghargai pendapat ku sama sekali...."

M/n berucap sambil menekan kata kata nya mulai dari tadi m/n hanya bisa diam melihat Seok dan Zin berkelahi layak nya di Ring tinju sekarang ini.

"m/n, aku mengerti kenapa kau tidak bisa memberikan jawaban... Itu karena kau tidak bisa memilih di antara aku dan Zin bukan? Dia juga bilang kalau dia inggin menghajar ku walu----"

Bugh!

Pukulan m/n kali ini mendarat tepat di pipi kanan Seok, Seok kembali mundur dan hampir saja jatuh terhuyung ke belakang pukulan m/n kali ini tidak main main, ini pertama kalinya untuk Seok karena selama ini m/n sama sekali belum pernah memukul nya seperti ini.

"Aku sama sekali tidak meminta mu untuk berbicara Park Hyungseok, tutup mulut mu sekarang atau aku akan benar benar mematahkan tulang mu itu kali ini..... Dan kau Zin jangan menjadi orang bodoh, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku dan Park Hyungseok datang kesini.... Jangan berbelit" m/n benar benar kesal saat ini kini mata m/n menatap pada Zin, pria dengan luka di wajah nya itu lelah ditekan harus memilih di antara Zin dan Juga Seok.

Buuk!

Zin melayangkan tinjunya pada m/n, tapi m/n bisa menangkis dan menahan tangan Zin yang tadi inggin memukulnya.

"sudah aku katakan pada mu m/n, aku tidak bisa memberikan alasannya pada m---"

Bugh!

Tendangan m/n kini mendarat di perut Zin dan langsung membuat laki laki itu meringis dan hampir terjatuh ke lantai jika saja kaki nya tidak bersiap dari hal ini.

"aku tau, kau melakukan ini pasti ada sesuatu yang terjadi... Tapi sifat angkuh dan keras kepala mu ini membuat ku kesal Lee Zin" ucap m/n yang kini langsung melepaskan tangan nya dari Zin dan langsung berjalan menaiki beberapa anak tangga lalu duduk di sana.

"kalian ingin keputusan ku kan? Baiklah akan ku berikan, berkelahilah sepuas kalian aku yang akan menjadi wasit dan juga juri"

M/n kini menatap kedua orang itu dingin, ia benar benar sudah muak dengan semua ini sekarang jadi m/n membiarkan Seok dan Zin untuk menyelesaikan masalah mereka masing masing.

Dan setelah itu m/n benar benar membiarkan kedua teman nya untuk berkelahi, m/n sebenarnya tidak mau melakukan ini karena ia tidak bisa menyaksikan teman teman nya berkelahi seperti ini tanpa alasan yang jelas.

Tapi kenapa m/n membiarkan nya? Jika kalain bertanya seperti itu jawabannya hanya ada satu, Diapun tidak tahu kenapa melakukan itu.

Melihat perkelahian itu membuat m/n sadar kalau perbedaan kekuatan Zin dan Seok sangat amat jauh berbeda, m/n sangat fokus sekali saat mencoba menganalis kekuatan kedua orang yang tengah berkelahi itu.

Black One Eyed (Lookism x M. Reader) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang