Prolog

291K 9.5K 192
                                    

Cerita masih lengkap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita masih lengkap!

____________________________________

Di bawah tirai berwarna putih usang yang mulai menguning, yang sebagian benangnya mulai terlepas mengikuti alur anyaman kain. Ada sesosok laki-laki yang tengah bersandar santai di sebuah kursi reot dengan sebatang rokok yang asapnya mulai mengepul tebal.

Hagantara Kalandra, begitulah namanya. Hagantara yang dingin dan kejam, yang tatapannya terlalu tajam dan penuh dendam itu, kini mengarah pada sebuah foto pernikahan yang menggantung sempurna di depan sana.

Foto pernikahan miliknya tiga bulan yang lalu. Yang diambil secara terpaksa bersama Azalea, istrinya. Yang sayangnya di dalam foto itu ada sebuah dendam membara yang terselip dari seorang Hagantara kepada seorang gadis yang baru saja dinikahinya itu. Tragedi masa lalu yang membawanya kembali kepada Azalea, gadis kecilnya.

"Azalea, seharusnya kamu yang lenyap kala itu. Seharusnya kamu yang celaka bukan dia!" bisiknya tenang. Aura kemarahan yang terpendam dalam dan mengerikan.

"Untukmu Azalea, istriku. Selamat datang ke dalam neraka yang sudah ku persiapkan untukmu."

•••

Bayangan pemerkosaan empat tahun yang lalu masih melekat jelas pada ingatan gadis itu. Suasana gelap yang mencekam dan aroma tanah yang lembab selepas hujan adalah satu-satunya saksi atas ketakutannya pada malam itu. Dan Azalea tidak akan pernah melupakannya.

Dan kejadian itu hampir saja terulang untuk kedua kalinya siang tadi, selepas ia pulang dari kampus seorang diri.

Pintu kamar rawat tiba-tiba terbuka pelan, yang kemudian memunculkan satu sosok laki-laki berbadan tegap itu membuat gadis itu tersenyum tipis. Hagantara-nya telah datang.

"Azalea..." Hagantara memanggil dengan suara pelan. Langkahnya bergerak maju memangkas jarak yang tercipta di antara keduanya.

"Aku enggak tahu kalau kamu celaka hari ini."

Azalea tersenyum lembut mendengar rentetan kalimat dari Hagantara.

"Haga...tidak apa-apa. Aku memakluminya. Lagi pula kamu memang nggak pernah peduli kan sejak dulu?"

Hagantara membisu. Ia tak menanggapi kalimat dari istrinya. Atau bahkan karena Hagantara enggan untuk menjawabnya.

"Azalea..."

Lelaki itu memanggil lembut. Ia menjeda sejenak untuk mengambil napas. Tangan kokohnya mengambil jemari milik istrinya yang terbebas, lalu menggenggamnya erat.

"Maaf. Aku minta maaf karena harus kembali pergi," lanjutnya.

"Ke mana?"

"Ada sesuatu yang harus harus aku kerjakan. Dan kamu tidak perlu tahu tentang itu"

Hagantara kemudian berdiri pelan. Melepas genggaman tangan mereka yang beberapa saat tadi masih bertaut erat. Tatapan matanya yang tajam kini menatap lembut perempuan itu sedikit dalam. Menyelaminya lama, lalu memutuskannya begitu Azalea menangkap sebutir bening di antara dua kelopak indah itu.

"Lagipula, luka milikmu tidak terlalu parah, kan? Sebentar lagi juga sembuh," tambah Hagantara sembari tersenyum.

Azalea terdiam. Ia terpaku dalam. Lalu perempuan itu mengangguk lemah, sekali lagi ia harus menyimpan lukanya seorang diri.

Hagantara tersenyum. "Aku pergi, " ujarnya kemudian berlalu. Tubuhnya yang tegap perlahan menghilang dibalik dinding putih yang mengungkung ruangan itu. Dan suara derap kakinya yang semakin lama semakin menghilang seolah menegaskan bahwa laki-laki itu telah benar-benar pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Azalea tersenyum. Seutas senyum tipis namun terlihat begitu menyayat bagi siapapun yang mendapatinya.

Perempuan yang sekarang ini tengah terbaring dengan alat bantu infus yang terpasang di tangan kirinya itu kemudian memejamkan matanya sebentar.

"Tidak apa-apa Azalea. Bukankah kamu terbiasa dengan kesendirian sejak dulu sekali?" bisiknya pelan.

Hagantara yang kembali nyatanya hanya datang untuk sekedar singgah sejenak.

Hagantara yang kembali nyatanya hanya datang untuk sekedar singgah sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️Part masih lengkap! ❤️

_________________________________________

Warning!

Genre utama cerita ini adalah angst.

Genre angst adalah sebutan untuk salah satu genre cerita fiksi yang digunakan dalam fanfiction untuk plot cerita yang super sedih dan mengandung alur yang membuat depresi. Tentu saja karakter utama dalam ceritanya dibuat menderita karena cinta yang tidak berbalas atau konflik lainnya. (Source of google)

•••

Note : Cerita ini pertama kali di publish pada tanggal 20 Oktober 2021 dan di re-write pada tanggal 22 Desember 2021.

HIRAETH : Rain In Paradise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang