CHAPTER 26 : Kepingan Puzzle Yang Menyatu

47K 2.4K 85
                                    

Kabar mengenai pemecatan Azalea mendadak senyap pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar mengenai pemecatan Azalea mendadak senyap pagi ini. Rapat darurat yang seharusnya digelar pada hari ini, tiba-tiba saja dibatalkan oleh para dewan direksi. Sedangkan kabar terakhir yang mengatakan bahwa seluruh jajaran direksi menyetujui pemecatan itu, kini berbalik mendukung Azalea untuk tetap menjadi bagian dari TC Group.

Ia harusnya merasa lega. Karena setidaknya Azalea tetap dipertahankan di perusahaan ini.

Namun, sesuatu terasa sedikit janggal.

Minggu kemarin, Dean Mahesa memberitahukan sebuah kabar bahwa kasus Azalea pada empat tahun lalu telah digunakan sebagai senjata untuk melumpuhkan kepercayaan para pimpinan kepada perempuan itu. Yang kemudian membuat seratus persen suara menyetujui pemecatannya pada hari itu.

Lalu, satu minggu setelahnya kabar itu mendadak sepi. Lebih dari setengah dari anggota dewan direksi malah berada di pihak Azalea kali ini. Padahal ia belum melakukan apa-apa untuk menyelamatkan nama perempuan itu.

“Kamu sudah dapat informasi tentang siapa yang berusaha untuk menjatuhkan Azalea?”

Pria bernama lengkap Dean Mahesa itu mengangguk yakin menjawab pertanyaan dari atasannya.

“Siapa?”

Ada keraguan yang tiba-tiba tersisip ketika pria itu hendak mengatakannya.

“Kamu tidak bisu 'kan?”

Sarkas dari Hagantara membuat ia menggumamkan kata maaf kemudian.

“Bapak akan terkejut ketika mengetahuinya.”

“Karena Pak Haga tidak pernah menduganya sama sekali,” tambahnya.

Alis Hagantara bergerak naik. “Cepat katakan, Dean Mahesa!” geramnya di akhir kalimat.

“Yang menyebarkan kasus empat tahun yang lalu adalah Nona Kinara.”

“Apa katamu? Kinara?”

Dean Mahesa mengangguk sekali lagi.

“Ada salah satu orang TC yang berkhianat dengan menjual dirinya kepada Nona Kinara.”

“Dan Nona Kinara bekerja sama dengan Bapak Harim Kusuma Wardhana.”

°°°

Hagantara sadar. Ada yang benar-benar belum selesai mengenai hubungan antara ia dan juga Kinara. Luka besar telah tercipta di dalam hati gadis itu. Bertahun-tahun menjalin kisah, menjadikannya pelarian dalam patah hatinya membuat ia benar-benar memahami tentang semua kesalahannya kepada Kinara.

Harusnya kal itu ia tak memantik api jika suatu hari bisa membakar orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun, apa yang dapat diharapkan ketika dendam dan kesalahpahaman membelenggu seluruh akal sehatnya.

HIRAETH : Rain In Paradise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang