"Nama tokoh, tempat kejadian, konflik ataupun cerita adalah fiktif. Jika terjadi kesamaan itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan."
©Story of "Wahai Azarine" by @NailaAfra
.
.
.
.
.
."Di antara milyaran manusia, pertanyaannya adalah kenapa harus kamu?"
•••
"Sudah berhenti! Kembali ke pinggir danau sekarang. Saya yang akan membawa mayat itu. Bahaya berada di dalam air terlalu lama, danau ini beracun," desak Hamdi.
"Tapi saya harus menyelamatkan orang itu, saya tidak bisa kembali sebelum memastikannya."
"Memastikan apa lagi?" Hamdi jengkel dan marah.
"Kalau dia masih hidup," sahut Anita. Dia terbatuk keras akibat terlalu banyak meminum air danau. "Saya curiga dia masih hidup soalnya saya melihat dia gerak tadi."
"Biar saya yang melakukannya. Anda berenang kembali ke pinggir danau sekarang," perintah Hamdi.
"Kenapa Letnan yang harus melakukannya? Itu tugas saya sebagai dokter. Saya harus memastikannya secara langsung. Apa dia masih hidup atau tidak. Dan lagipula saya sudah masuk ke dalam air, sudah basah kuyup jadi saya harus melakukan tugas saya sampai akhir."
Anita bersikukuh dan keras kepala. Dia mengayunkan kedua lengan, berenang kembali menuju sosok pria yang mulai tampak di depan mata. Pria itu tersangkut di ranting pohon, dengan tubuh mengambang di permukaan air, dalam posisi tengkurap.
"KAMU ITU KERAS KEPALA BANGET YAH! APA DOKTER PERKOTAAN SELALU SEPERTI INI? TIDAK BISA MEMBEDAKAN SITUASI BERBAHAYA ATAU TIDAK?" bentak Hamdi dan menanggalkan sikap formalnya.
"Letnan, sebaiknya Anda mengendalikan emosi dulu. Lebih baik salurkan kekesalan Letnan dengan membantu saya. Bantu saya melepas orang ini dari belitan akar. Bukannya Letnan ingin saya cepat keluar dari danau, 'kan? Kalau begitu bantu saya. Lebih cepat, lebih baik," ucap Anita berseru keras sesaat dia berhasil menggapai tubuh pria yang tenggelam di danau.
"Demi Allah! Perempuan ini sangat keras kepala," erang Hamdi kesal.
"Letnan," panggil Anita lagi.
"Baiklah!"
Hamdi tidak punya pilihan selain menuruti keinginan Anita. Dia segera berenang ke sisi Anita lalu mengambil pisau lipat dari saku seragam, dia mulai memutuskan akar, serta ganggang-ganggang membelit di tubuh orang itu.
"Dokter Anita setelah ini kita harus bicara panjang lebar, kita akan membahas banyak hal. Tentang apa yang menjadi tugas kamu dan tanggung-jawab kamu. Termasuk untuk tidak melanggar peraturan yang ada di desa," cerocos Hamdi dengan sorot mata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wahai Azarine
Spiritual[Spiritual-Romance | Doctor Soldier Romance] Tentang Anita (Azarine) yang memiliki kehampaan dalam hidup dan meragukan keberadaan Tuhan. Anita memutuskan menjadi dokter relawan di perbatasan Indonesia-Timor Leste setelah kepergian lelaki yang dia ci...