Hai gais jangan lupa vote and comment yah supaya aku semangat nulisnya."
"
"
"Pagi ini Fahmi tengah siap-siap untuk berangkat ke rumah Fanya karena dia udah ngerasa bersalah banget.
Selesai siap-siap dia langsung menuju mobilnya dan langsung berangkat ke rumah Fanya.
"""""
"Assalamu'alaikum," ucap Fahmi mengetuk pintu rumah Fanya.
"Waalaikumsalam," jawab Novi.
"Fanya ada kan Kak?" tanya Fahmi.
"Iyah ada, ayo langsung masuk aja," ajak Novi dan mereka berdua pun masuk ke dalam rumah tersebut dan Novi mengantar Fahmi menuju kamar Fanya.
"Mending kamu masuk aja sana," suruh Novi.
"Emang Fanya nya udah bangun?" tanya Fahmi.
"Udah kok," jawab Novi dan Fahmi pun lalu masuk ke dalam kamar Fanya.
""""""
"Assalamu'alaikum," ucap Fahmi berjalan menghampiri Fanya yang lagi duduk menyandarkan badannya di kasur.
"Waalaikumsalam," jawab Fanya sedikit kaget dan bingung kenapa bisa ada Fahmi disini pagi-pagi.
"Gimana? udah sembuh?" tanya Fahmi sambil berdiri di deket kasur Fanya.
"Ngapain kamu kesini?" tanya Fanya.
"Jengukin kamu."
"Udah sembuh kok," jawab Fanya masih kesel soal kemaren.
"Soal kemaren maafin aku yah," ucap Fahmi meminta maaf.
Fanya cuma diam nggak ngerespon apa-apa.
"Maafin aku ya, iya aku tau kok aku yang salah," ucap Fahmi lagi.
"Tapi ada syaratnya," ucap Fanya.
"Iyah apa?" tanya Fahmi.
"Aku bakal maafin kamu kalo kamu mau pulang lagi ke rumah kamu dan nggak ngekos lagi," ucap Fanya dan langsung muka Fahmi nggak setuju soal itu.
"Nggak boleh gituh dong, kan itu keputusan aku hak aku," tolak Fahmi.
"Ini semua demi kebaikan kamu, kamu tau nggak Mamah kamu sampe nangis-nangis nyari kamu nggak tau kemana kamu nggak kasian apa," omel Fanya.
"Tapi aku nggak bisa," tolak Fahmi dan berniat pergi dari sana tapi di tarik oleh Fanya.
"Yaudah kalo kamu nggak mau, aku nggak mau lagi sama kamu hubungan kita mending sampe sini aja kalo gituh," ancam Fanya dan ituh bikin Fahmi kaget.
"Kok kamu ngomong nya gituh banget sih," ucap Fahmi dia serba salah harus milih yang mana.
"Yaudah, kalo nggak mau pisah yah kamu harus pulang nemuin Mamah kamu," ucap Fanya.
"Aku mohon kamu pulang demi Mamah kamu kalo kamu nggak mau ngomong sama Papah kamu nggak usah tapi setidaknya kamu pulang," kasih tau Fanya.
Fahmi hanya diam masih mikir apa iya dia harus pulang lagi ke rumahnya.
"Kamu cek deh hp kamu aku yakin banget pasti Tante Linda nelfon kamu sampe puluhan kali tapi kamu nggak angkat, kamu harusnya mikir betapa khawatir nya Mamah kamu mikirin kamu yang kabur-kaburan nggak jelas kek gini," omel Fanya.
"Yaudah iyah aku pulang," ucap Fahmi.
"Alhamdulillah deh kalo gituh," ucap Fanya sambil tersenyum.
"Yaudah aku pulang dulu, tapi Mamah sama Papah kamu kemana?" tanya Fahmi.