#41#

3 0 0
                                    

Hai gais balik lagi ke cerita aku jangan lupa vote and comment yah supaya aku semangat nulis nya.

"
"
"
"

Pagi ini Fanya bangunnya agak pagi dia langsung saja turun ke dapur untuk minum dan melihat Mamih nya.

"Kamu udah bangun?" tanya Mamih karena ini masih jam enam tumben Fanya bangun sepagi ini.

"Iya," jawab Fahmi lalu mengambil minum dan duduk di meja makan.

"Kamu mau ikut nggak sama Mamih ke kantor sama Papih juga?" tanya Mamih.

"Emang ada acara apaan?" tanya Fanya.

"Acara reuniannya Papih katanya," jawab Mamih.

"Nggak mau," ucap Fanya.

"Kamu mau tinggal sendiri kan Bibi lagi pulang?" tanya Mamih.

"Iya nggak papa," ucap Fanya lalu naik kembali ke kamarnya.

"""""

Sesampainya di kamar dia langsung duduk di sofa kamarnya sambil main hp karena dia bosen biasanya kalo dia bangun pagi pasti main dulu sama Ayla.

"Aku gangguin Fahmi aja lah biar dia bangun juga," ucap Fanya dan langsung menelfon Fahmi berkali-kali sampai Fahmi mengangkat telfonnya.

"Heem kenapa?" tanya Fahmi dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun banguun dah siang dah siang," teriaknya di telfon tersebut.

"Siang apaan belum juga jam tujuh," ucap Fahmi.

"Bangun dong, aku gabut nih nggak tau mau ngapain," suruh Fanya.

"Udah aku capek mau lanjut tidur lagi entar aku telfon kalo udah bangun yah," ucap Fahmi lalu mematikan telfonya.

"Ikkh di matiin lagi," ucap Fanya kesel.

""""""

Kini jam sudah menunjukkan pukul sepuluh kini Fanya sedang berada di ruang tamu dia sambil nonton tv disana sendiri.

"Fanya Papih sama Mamih pergi dulu yah," ucap Papih yang baru dateng bersama Mamih yang mah pergi ke kantor.

"Oh iya," ucap Fanya lalu salim pada kedua orang tuanya.

"Kamu hati-hati yah jaga rumahnya," ucap Mamih dan diangguki oleh Fanya.

"Assalamu'alaikum," ucap Papih lalu mereka berdua pun jalan keluar dari sana.

""""""

Kini Fanya sedang berada dalam kamarnya dia sedang mengerjakan tugas kampus nya.

Sementara di depan rumah nya ada dua orang yang sangat mencurigakan dia memakai topeng hingga ngagk ada yang kenal siapa dia sebenernya.

Dia membawa satu cregen solar dan menumpahkannya di dinding rumah tersebut.

Setelah itu dia mengeluarkan korek api di saku celannya kemudian mengambil kertas kecil dan langsung ngebakarnya kertas tersebut dan melempar ke arah yang dia tumpahkan solar tadi.

Setelah beberapa menit kedua orang tersebut langsung pergi naik motor dan api pun sudah menyala disana dan terjadilah kebakaran.

Fanya masih setia duduk di kursi belajarnya karena dia memang nggak ngerasa kalo rumahnya lagi kebakaran.

Api nya pun makin besar sampai ke dalam rumah juga ikut kebakaran dan warga pun satu persatu dateng.

"Tolong kebakaran ada kebakaran," teriak salah satu warga yang ada disana.

Fahmi and Fanya. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang