FIGURAN, i like it (Selesai)

6

"permainan yang sebenarnya,
Baru akan di mulai,
Jangan senang dulu"

-tertanda arabella-

...........

Suasana SMA 10 sinjai di pagi hari ini sangatlah ramai apalagi dengan kehadiran para murit baru yang tampangnya masih polos, banyak anak-anak yang berlarian menuju gerbang sekolah di karenakan gerbang akan tertutup dalam lima belas menit kemudian.

Seorang siswa tak sengaja menyenggol sang satpam yang berdiri di samping jalan.

"MAAF, PAK UDIN" teriak siswa tersebut sambil berlari masuk ke dalam sekolah.

Suasana sekolah yang ramai di mana para siswa siswi sudah datang.

Brum...

Brum...

Brum...

Cittttttttt...

Suara motor yang bersahutan di ikuti beberapa mobil di belakangnya, mengalihkan perhatian orang-orang yang berada di parkiran.

Para inti anggota elang datang dengan gaya masing-masing. Di mana ravael dengan ciri khasnya yaitu degan slayer di bahu kirinya, juga sang wakil yaitu devan dengan gelang khusus di tangannya, dan duo S dengan tindik di samping alisnya, dan jangan lupakan dino dengan ciri khas bando hitam di kepalanya dan kevlar dengan kalung tanda salib nya.

"wahh ravael aku padamu"

"dino gombalin aku dong"

"devan jangan dingin-dingin dong sama aku"

"kevlar anak kita nangis di rumah, nanyai kapan kamu mau pulang"

"duo S makin ganteng aja sih"

"ehh tapi yang di kawal mobil itu siapa ya"

"iya juga ya"

Orang yang berada di daerah parkiran merasa penasaran dengan sosok yang ada di dalam mobil tersebut.

Rasa penasaran mereka terbalas saat melihat salah satu bodyguard membuka pintu mobil tersebut, menampakkan seorang manusia ahh bahkan mungkin bidadari keluar dari mobil tersebut.

Pandangan mata yang tajam membius mereka semua kecuali ravael dkk, bibir tipis dan pandangan yang angkuh menambah kesan misterius juga dingin dari orang tersebut, meskipun begitu tidak bisa menutupi raut polos yang terpampang jelas di wajahnya.

"woy, ada dedek gemes dong"

"mak pengen yang begitu satu"

"karung mana karung woy"

"tapi pandangan matanya itu loh"

"gimana bisa dia natap dingin tapi raut wajahnya masih aja polos"

"kalau yang ini mah lebih menyakinkan polosnya, dari pada yang kemarin"

"hem, yang kemarin mah muka polosnya minta di operasi"

"ABANG" teriakan tersebut membubarkan semua ekspektasi yang ada di pikiran mereka.

"sayang sini" balas duo S kompak.

Saat ara sampai di dekat abangnya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kelas karena jadwal belajar akan di mulai.

Meninggalkan siswa yang melongo melihat tingkah ara.