Pagi ini ara bersiap untuk memulai hari menuju sekolah, ahh rasanya dia tak sabar untuk bertemu yayang tersayangnya yaitu ravael.
Ara berpikir untuk membuat drama di pagi hari namun siapa yang akan memulai ya, ara, viona, devan atau ravael, ahh memikirkan devan membuatnya teringat kejadian semalam, membuat semangatnya semakin membara.
Setelah selesai bersiap ara segera menuju ke sekolah, dengan mengendarai mobilnya dengan kecepaatan sedang, di pertengahan jalan ara melihat sebuah awan yang bentuknya sangat estetik, membuat mobil yang di kendarainya otomatis berhenti dan ara segera memotret hal langkah tersebut, siapa tau bisa langsung viral kan.
Karena keasyikan memotret ara tidak sadar bahwa ia menjadi pusat perhatian karena kemacetan yang ia buat, dengan memberhentikan mobilnya di tengah jalan.
"mbak, minggirin dong mobilnya" ucap pengendara yang berada di dekat ara.
"ahh, iya mas hehehe" ucap ara kikuk sambil cengegesan nggak jelas, karena baru sadar menjadi pusat perhatian.
Ara pun melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah dengan sekali tancapan gas, sebab ara sudah hampir terlambat menuju sekolah.
PIP...
PIP...
PIP...
Bunyi klakson ara berbunyi dengan nyarin saat melihat gerbang hampir tertutup membuat satpam di sana menjadi terkejut.
"MAAP PAK" teriak ara, lalu berlari masuk karena kelas akan segera di mulai.
BRAK...
Dobrakan maut ara membuat pintu tersebut lepas dari engselnya dan juga harus mendapatkan umpatan dari teman sekelasnya.
"bangsat"
"babi"
"tai"
"anjing"
"oasu"
Umpat teman sekelas ara, melihat kelakuan ara yang tidak berubah-ubah.
"heheeh peace kawan, damai kita" ucap ara, karena mendapat tatapan mematikan dari teman-temannya.
"ya ampun ra kalau kaki lo lecet gimana" teriak salah satu sahabat ara, yang membuat ara menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan namun hanya sebentar dan langsung mengubah tatapannya menjadi seperti biasanya.
"lu bahkan nggak kasian sama gw, waktu lu bunuh keluarga gw" batin ara.
"nggak papa kok sans aja" balas ara.
"mending kita ke kantin aja yuk" ajak sandra.
"emang kita nggak belajar apa" heran ara, sebab selama dia masuk ke dalam dunia novel ini perasaan dirinya tidak pernah belajar deh, kalau di dunia dulu boro-boro nggak belajar jamkos aja bisa di hitung pakai jari.
"kata dion tadi sekolah ngadain rapat, makanya kita jamkos" jelas misya.
Ara dkk segera menuju kantin saat di pertengahan jalan mereka bertemu dengan ravael dkk.
"halo ara" sapa devan di sertai dengan senyum manisnya, membuat mereka heran pasalnya tidak biasanya devan berperilaku seperti ini.
"hai juga devan" balas ara dengan senyum yang tak kalah manis menbuat ravael cemburu seketika.
"mau kemana la" tanya ravael yang tidak diidahkan oleh ara.
"dev kantin yuk" ajak ara sambil merangkul devan dan berlalu meninggalkan ravael beserta yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN, i like it (Selesai)
Fantasy"NYATANYA SEMUANYA HANYA KIASAN" Someone....... lanjut baca aja maaf jika ada typo, jangan lupa vote dan komen ya semoga suka. Start: 20 oktober 2021 Finish: 15 november 2021