9

11K 1K 23
                                    

Saat ini ara dan ravael berada di sebuah danau di tengah hutan, setelah mengobati luka ara, ravael segera membawa ara ke tempat ini karena dia penasaran akan satu hal.

Ekspresi ara saat sampai di danau tersebut antara senang dan juga sedih, senang karena dua dapat kembali ke tempat tersebut setelah sekian lama juga sedih karena yang dia temani bukanlah orang yang seharusnya.

Dulu saat pertama kali menemukan tempat ini ara datang bersama seseorang dan mereka berjanji akan kembali ke tempat ini saat telah bertemu, tapi yang menjadi pertanyaan ara dari mana ravael menemukan tempat ini.

"rav, kamu nemu tempat ini dari mana" tanya ara.

"emang kenapa" balas ravael.

"enggak sih cuman saat ngeliat tempat ini gw inget sama seseorang" ucap ara sambil melihat pemandangan yang tetap asri.

"siapa?" tanya ravael.

"el..... "

Deg.....

"el... " ulang ravael.

"iya, dulu kami pernah berjanji bahwa....."

"saat besar kita akan berjumpa lagi di tempat ini" ucap ara dan ravael kompak yang membuat perasaan ara menjadi tak karuan.

Deg...

"dari mana ravael tau janji itu" tanya ara dalam batin sambil melihat ravael dengan pandangan penasaran.

"ella.. " panggil ravael dengan nada lirih.

Deg.....

Mendengar panggilan tersebut membuat air mata ara turun dengan deras, sambil melihat ravael dengan raut penasaran.

"ella, ini aku el seseorang yang meninggalkanmu dulu tapi janjiku untuk kembali membuatku terus mengingatmu, namun saat aku datang kembali malah kamu yang meninggalkanku" jelas ravael sambil menatap lembut mata ara.

"el, hiks... hiks... ara hiks... kangen" ucap ara sambil memeluk ravael dengan punggungnya yang bergetar hebat akibat menangis.

"maafin hiks... hiks... ara hiks... yang nggak hiks... nepatin janji ara untuk nunggu el" ungkap ara dengan tangis yang semakin jelas.

"nggak papa kok el ngerti" ucap ravael berusaha menenangkan sambil mengusap punggung ara.

Setelah di rasa tenang ara pun melepaskan pelukannya dan menatap kearah lain dengan muka yang memerah.

Ravael yang melihat itu pun terkekeh gemas.

"gemes banget sih la" ucap ravael sambil mencubit pipi ara gemas.

"kita naik ke rumah pohon itu yuk" ajak ravael sambil menunjuk rumah pohon yang tak jauh dari mereka dengan tangga yang menjuntai ke bawah.

"yaudah, el naik aja dulu entar ngintip lagi" balas ara.

"nggak bakalan ngintip kok, soalnya dari luar aja tepos gitu" gumam ravael yang di dengar oleh ara.

"APA" teriak ara.

"ahh nggak kok yuk kita naik" balas ravael panik sambil berlalu untuk mulai naik, di ikuti ara di belakannya.

Saat sampai di atas hal yang pertama kali menyambut ara adalah banyaknya foto bersama mereka saat kecil, yang banyak di gantung bahkan di tempel di setiap sudut.

Juga gambar yang mereka buat dari waktu pertama bertemu hingga berpisah banyak tertempel di tempat itu.

"ini kok banyak banget" tanya ara dengan rasa penasaran yang tinggi.

FIGURAN, i like it (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang