FIGURAN, i like it (Selesai)

5

*satu bulan kemudian*

Tidak terasa sudah satu bulan ara tidak bertemu dengan teman-temannya juga dia sudah mengumpulkan banyak point juga uang dengan menjalankan berbagai misi yang berada di luar ekspektasinya, bagaimana tidak misi ara kira-kira seperti ini, membantu orang menangkap copet,menyelamatkan kucing yang masuk ke  dalam got, membelikan anak kecil balon, menjadi pemulung dalam satu hari, tinggal di kolong jembatan selama satu hari, dan masih banyak lagi.

Dan pencapaian ara hingga saat ini adalah :

Identitas

       Nama arabella lucifer  adijaya

Umur 16 tahun

Kecantikan 45%

Daya tarik 40%

Kesehatan 15%

Kepintaran 99%

Bakat

Multitalenta

Poin 356790

Tabungan tidak terhingga

Banyak bukan itulah pencapaian ara selama satu bulan, dan soal sahabat ara mereka akan kembali besok dan bertemu di sekolah.

Sekarang ara sedang bersiap-siap untuk membeli perlengkapan sekolah bersama kedua abangnya, ara hanya menggunakan baju santai di padukan dengan jeans.

Saat di rasa siap ara pun menghampiri abangnya yang sudah menunggunya di ruang tamu, saat mereka melihat ara yang telah siap tanpa membuang waktu mereka menuju dapur untuk makan siang,  ternyata di sana juga terdapat daddy mereka.

Mereka duduk dan makan dengan tenag, setelah selesai makan ara mengadahkan tangannya di depan sang daddy, yang di balas dengan salam oleh daddynya.

"daddy mah... arakan minta uang bukan salam" ucap ara setengah merajuk.

"ohh, bilang dong daddy kan jadi salah paham" sambil memyerahkan blackcard kepada ara, yang di ambil dengan senang hati oleh ara.

"ara aja nih dad yang di kasih, kita enggak?" tanya satya yang di berikan anggukan antusias oleh sarga.

"nggak, kalian kan sudah punya" balas jaya aka daddy mereka.

"lah, daddy mah pilih kasih" ucap satya yang pura-pura merajuk, namun ara merasa bahwa abangnya tersebut marah dengan dirinya, sebab hanya dia yang di berikan blackcard.

"abang, ambil aja punya ara, nih" ucap ara sambil menyodorkan blackcard tersebut.

"maaf, kalau kehadiran ara buat kalian merasa terasingkan" ucap ara dengan kepala menunduk.

"ahh, nggak kok abang cuman bercanda tadi, benerkan sat" ucap sarga.

"iya, nggak usah peduliin apa yang abang bilang, kita bercanda kok tadi"ucap satya.

"yuk, kita berangkat buat beli perlengkapan sekolah" tukas sarga.

Saat mereka di perjalan yang ara lakukan hanyalah menatap kosong ke depan, dia seperti orang linglung yang kehilangan arah.