14

6.4K 667 23
                                    

Seperti biasa kegiatan seorang pelajar di pagi hari adalah bersiap-siap menuju ke sekolah agar dapat menimba ilmu juga menambah pengalaman.

Kata orang masa putih abu-abu merupakan masa yang paling indah untuk di kenang tapi bagi author mah b aja.

Setelah bersiap ara segera berangkat ke sekolah karena jam masuk sekolah sudah hampir tiba.

Setelah perjalanan panjang yang ara lakukan di iringi umpatan para pengendara lainnya karena kecepatan mobil yang ara gunakan, namun saat hampir sampai di sekolah dia mengurangi kecepatan mobilnya.

Saat sampai di sekolah ara langsung menuju ke kelasnya dan menghiraukan ravael yang sedari mobilnya masuk hingga berjalan terus memperhatikannya.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUA" teriak ara saat sampai di depan pintu yang mengejutkan mereka yang berada di dalam.

"eh anjing anjing"

"sempak dion warna pink"

"babi ngepet"

"jancok"

"nge-"

Ucapan terakhir tersebut terpotong saat teman-temannya menatapnya dengan pandangan tajam.

"PET" lanjutnya sambil berteriak.

"ra bisa nggak kalau dateng itu slow aja" ucap toni, siswa yang latahnya paling terakhir.

"hehe peace ton" ucap ara sambil menganggkat tangannnya membentuk v.

"tan, ton, emanng lu pikir gw satuan berat apa" sarkas toni karena tak suka di panggil ton.

"iya, ni" ucap ara lagi.

"ngapain lu manggil gw ni, kayak nama cewek aja" ketus toni pasalnya jika di panggil ni serasa cewek.

"astaga ton, terus lu mau di panggi apa" frustasi ara lama-lama kalau gini.

"panggil gw dengan sebutan micton" ucap toni dengan dada yang di busungkan ke depan.

"hah, micton mixer aja gimana ton" ucapan ara di sambut gelak tawa bagi yang selera humornya rendah banget.

"WOY, JAMKOS" teriak rendi sang ketua kelas yang baru kembali dari ruang guru.

"yes, kantin kuy" ajak misya ke yang lainnya yang di sambut dengan anggukan antusias.

"no, kita di larang keluar dan soal menunggu untuk di kerjakan" ucap rendi sambil mengangkat lembar soal tersebut.

"JANCOK" teriak mereka frustasi.

Tak lama setelah itu kelas menjadi hebing karena mereka fokus mengerjakan tugas yang di berikan.

"yes selesai" ucap semangat tersebut di sambut tatapan horor dari seluruh warga kelas.

"kalian kenapa liatin gw begitu" ucap rahmi yang salting melihat tatapan intens tersebut.

"kok lu bisa cepet banget sih nyelesainnya" heran siswi di dekatnya.

"iya dong gw kan belajar agar pintar supaya nggak mudah di bohongin sama orang lain" sombongnya.

"nggak mudah di boongin apa, terus kenapa lu bisa dengan mudahnya ketipu sama janji mantan" sinis temannya pasalnya rahmi kalau soal cinta itu nol besar percaya aja gitu sama omongan sang mantan.

"MANTAN BOONG SOAL BIASA PASALNYA MEREKA KALAU BERJANJI, NGGAK PAKAI ALQURAN, DARI PADA YANG UDAH BERSUMPAH DI HADAPAN ALQURAN MALAH INGKAR SENDIRI" teriak ara saat mendengar ucapan teman satu kelasnya.

"BENER BANGET TUH, SEKARANG YANG MISKIN MAKIN MISKIN YANG KAYA MAKIN KAYA" teriak sandra yang mendukung ucapan ara.

"ASYIK, LANJUT.... "

FIGURAN, i like it (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang