32

3.6K 365 17
                                        

Sebulan telah berlalu namun berita mengenai alexa dkk masih menjadi perbincangan di khalayak ramain, gunjingan tetap terdengar beserta makian yang terdengar sangat menusuk hati.

Akibat berita itu karir keluarga mereka hancur secara perlahan, kolega bisnis maupun orang yang mereka anggap sahabat meninggalkan mereka secara satu persatu.

Kebencian untuk sang anak terlihat jelas di mata mereka saat ada orang yang menyindir mereka dengan nama anaknya, meskipun mereka tidak tau anak mereka ada di mana, namun mereka juga tidak berniat untuk mencarinya, biarlah mereka di luaran sana bahkan jika perlu mereka tidak usah kembali hanya membuat malu saja, pikir keluarga mereka.

Namun kemarin dunia digemparkan dengan kematian keluarga alexa yang terbilang cukup misterius karena mereka terlihat seperti tertidur namun nyatanya mereka telah bertemu dengan sang pencipta, dan pelakunya siapa lagi kalau bukan ara.

Namun, publik tidak ingin terlalu berkomentar karena tidak ditemukan bukti apapun seakan memang itu sudah ajalnya, jadi pengidentifikasiab dihentikan.

..............................

"akhh lepaskan a-aku" rintih seorang gadis di suatu tempat yang gelap dan jauh dari hiruk piruk dunia luar.

"jangan harap sayang" ucap lembut seorang pria dengan tangan yang memegang cambuk.

Ctass...

"akhh"

Ctass...

"akhh, ampun" lirih gadis tersebut, ahh atau mungkin wanita.

"aku sduah menyuruhmu untuk tidak membangkang namun sepertinya kamu rindu dengan hukumanku sayang" balas sang pria dengan kilat obsesi yang terlihat jelas di matanya, namun obsesi untuk melihat gadis tersebut menderita lebih besar daripada cintanya.

"akhh b-bunuh s-aja aku" lirih gadis tersebut, sunguh dia sudah tidak kuat lagi menahan segala siksaan yang terjadi selama sebulan belakangan ini, dia pikir setelah ara menyiksanya dia akan menghadap sang pencipta, namun saat membuka matanya dia sudah berada di ruangan yang minim pencahayaan dan sosok pria yang senantiasa menjaganya, namun pria itu juga yang memberinya luka dan sekaligus yang menngobatinya.

"ahh tidak semudah itu sayang, aku masih ingin bermain di tubuhmu, tubuhmu sangat indah bila aku melukisnya" balasnya sambil mengusap perut beserta dada wanita itu karena dia telanjang bulat, bahkan saat sampai disana dia sama sekali tudak pernah memakai baju lagi, kalau kata pria itu sih " buat apa aku membelikannya baju, buang-buang uang saja".

Wanita itu hanya menggunakan sarung tipis karena di tempat itu memang tidak dingin malah kesannya hangat, jadi jika dia tidak memakai bajupun sebenarnya tidak masalah.

"roy obati dia sekarang" lanjutnya kepada dokter yang senantiasa berjaga di sana.

"baik tuan" balasnya dans segera mengoleskan salep di luka yang ada di tubuhnya bahkan luka yang sudah kering dia obati juga agar tidak berbekas sehingga tuannya dapat dengan leluasa mengukir lagi.

Bahkan stok darah sudah banyak tersedia disana jaga-jaga jika wanita tersebut kekurangan darah dan berakhir mati, bisa-bisanya malah dia yang menjadi sasaran selanjutnya, karena membiarkan sang pujaan hati dijemput oleh ajalnya.

.............................

Saat ini ara sedang duduk berdua di sebuah taman bersama dino, dengan keadaan dino yang cukup memprihatinkan, bagaimana tidak kantung mata dino yang sungguh besar baju yang acak-acakan juga rambut yang sangat berantakan.

FIGURAN, i like it (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang