30.Akhirnya baikan!

178 33 154
                                    

⚠️Warning⚠️
17/18+
Gasuka? skip aja jangan lupa vote tapi:v




Happy Reading Dude~



Oci dan yuda pergi menuju parkiran dan yuda masih menarik kasar tangan oci.

"Tangan gue sakit gue bisa jalan sendiri" lirih oci pelan, dia takut karena baru kali ini melihat yuda marah, menyeramkan ternyata.

Yuda melepaskan genggaman tangannya lalu kembali berjalan.

Setelah sampai di parkiran, yuda menyuruh oci untuk masuk pada si bleki mobil kesayangan yuda, tapi oci masih diam menatap yuda.

"Ci masuk!!" ucap yuda dengan nada dingin dan wajah yang datar.

Oci pun masuk karena takut dengan tatapan dan nada bicara yuda.

Nyesel banget masuk kuliah hari ini-batin oci

Oci duduk lalu meletakkan kotak obat tadi di pangkuannya.

Diperjalanan mereka tidak bicara apa apa, mobil yuda berjalan meninggalkan kota Bandung. Membuat oci bingung sebenarnya yuda mau bawa dia kemana, takutnya oci dijual ke om om kan tidak lucu.

"Kita mau kemana?" tanya oci, tapi yuda sama sekali tidak menjawab, dia hanya diam menatap lurus kedepan, fokus menyetir dengan muka datar membuat oci ingin sekali menjambak rambutnya.

Setelah beberapa jam perjalanan, hari pun sudah mulai gelap mereka sampai di puncak Cipanas, jadi yuda membawa oci ke villa keluarga yuda yang berada di puncak.

Yuda turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk oci. Oci keluar dan yuda masih belum bicara apa apa.

Mendadak bisu apa gimana sih. lagi lagi oci membatin

Tepat depan pintu, saat yuda sedang menekan password pintunya oci sudah tidak bisa menahan air matanya dan akhirnya air mata oci keluar.

Orang kaya mah gitu pintunya pake password

Lalu mereka masuk dan yuda masih belum menyadari bahwa oci sedang menangis, karena ia tidak menoleh ke oci. Isak tangis pelan keluar dari mulut oci, yuda pun menoleh dan melihat oci sedang menangis sambil memeluk kotak obat.

Yuda sedikit kaget melihat oci menangis. Ia mengambil kotak obat yang berada dipelukan oci dan menyimpan nya di meja.

Yuda menarik oci agar masuk ke pelukannya lalu mengelus kepala oci dan oci malah nangis sejadi jadinya.

Jujur oci kangen yuda karena beberapa hari ke belakang mereka tidak bertemu dan hubungan mereka juga sedikit merenggang .

"Maaf" ucap yuda mengelus punggung oci berniat untuk menenangkannya.

"Maafin yuda ya cuma bisa bikin oci nangis" ucap yuda khawatir sambil melepas pelukannya, dia menangkup pipi oci dan menghapus air mata yang membasahi pipi oci.

Oci tidak sanggup berkata kata karena isakan nya, dia hanya bisa menatap yuda.

Yuda memperhatikan wajah oci yang basah akibat air mata yang keluar, menyelipkan beberapa anak rambut, lalu dia mengusap bibir oci, dan mengecupnya lama sampai akhirnya dia melumat pelan bibir oci.

Oci membeku saat yuda mengecupnya, oci tidak memberontak dia membiarkan yuda melumat bibirnya dan oci pun membalas ciuman yuda. Yuda menarik tengkuk leher oci untuk memperdalam ciuman nya.

Saat oci merasa kehabisan nafas dia memukul pelan lengan yuda, karena mengerti maksud dari pukulan itu, yuda pun melepaskan pagutan bibirnya.

Yuda menggendong oci ala koala dan membawanya kekamar lalu duduk diujung kasur ia kembali melumat bibir oci.

My Happiness-Nakamoto Yuta[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang