4.Nikah lagi

291 150 127
                                    





Happy Reading Dude~







Oci diam sejenak. "Males kalo harus tinggal sama bokap" jawab oci.

"Kenapa?" tanya yuda.

"Bokap mau nikah lagi" ekspresi oci perlahan berubah.

"Sorry" yuda jadi tidak enak karena salah cari topik pembicaraan.

"Gapapa santai aja" oci kembali tersenyum, walau sedikit terpaksa.

Dan untungnya pesanan mereka menyelamatkan kecanggungan diantara keduanya.

Setelah selesai oci mengajak yuda ke taman. Sudah dibilangkan oci bukan cewe yang suka bilang terserah, jadi kalo dia mau kemana ya bilang aja.

Mereka sampai ditaman dan duduk di bangku yang tersedia.

"Gue boleh cerita ga?" tanya oci tiba tiba. Entah mengapa dia bertanya seperti itu. Karena biasanya dia susah untuk bercerita, termasuk sahabatnya. Mungkin karena sekarang sedang galau berat jadi butuh tempat cerita.

"Boleh gue pasti dengerin ko" yuda excited sekali, karena daritadi oci keliatan sedih.

Oci mulai bercerita waktu tau papanya mau nikah lagi.

Flashback on

Yuno papa oci tidak biasanya menyuruh oci pulang ke rumah, ralat bukan menyuruh tapi maksa. Dengan malas oci pun pulang ke rumah.

Jadi oci itu memang tidak tinggal di rumahnya sejak mamanya meninggal. Oci pindah ke apartemen, awalnya yuno tidak mengizinkan tapi oci memaksa dan akhirnya ia mengizinkan dengan syarat oci harus sering main ke rumah.

Alasan oci pengen tinggal di apartemen itu karna oci tidak mau terus terusan bersedih karena dirumah banyak sekali kenangan bersama mamanya. Walaupun mereka baru pindah, dan juga oci tidak terlalu dekat dengan papanya.

Saat sampai di rumah, dia bingung sekaligus kaget karna di ruang tamu ada seorang wanita sedang duduk sendirian. Sepertinya umurnya lebih muda dari mamanya, wanita itu senyum pada oci, oci balas senyum kecut. Karena perasaan oci sudah gaenak, lalu datang papa oci dari dapur.

"Udah datang?" tanya papa oci sambil senyum lalu merentangkan tangan meminta pelukan dari oci. Oci memeluk papanya beberapa saat pelukan mereka lepas.

Oci menunjuk wanita tadi dengan dagunya, meminta penjelasan.

"Papa mau minta ijin sama kamu, papa mau nikah lagi" ucap papa oci.

Oci kaget tidak percaya dia hampir  menangis, untungnya masih bisa menahannya. Oci masih belum bisa nerima kepergian mamanya tapi papanya sudah mau menikah lagi secepat itu woy!.

"Papa yakin?" Tanya oci meyakinkan.

Papa oci mengangguk mantap. "Ini calon mama kamu" jawabnya.

Rani mojang Bandung, perawan yang mau nikahin duda, tapi Rani nikah bukan karna harta, memang mereka saling suka dan rani baru tau beberapa hari yang lalu kalo yuno ini duda tapi rani tetep nerima yuno.

Oci tidak bicara apa apa lagi, dia langsung pergi meninggalkan keduanya sambil nangis, karena daritadi matanya sudah memanas.

"Gapapa mungkin dia butuh waktu" ucap rani. Yuno tersenyum lalu memberikan teh yang ia buatkan tadi.

Flashback off

"Dah gitu deh" final oci.

Yuda menatap oci cukup lama, bingung karena dia tidak pandai menghibur orang. "Lo gausah sedih ya, kan sekarang ada gue, kalo sedih gitu muka lo jadi jelek". Ucap Yuda.

Oci terkekeh "sialan lo orang mah kalo lagi sedih dihibur, ini malah dikatain jelek!" Ucap oci.

"Ya abisnya gue gabisa ngehibur orang sedih, jadi bingung" jawab yuda.

"Serah deh" oci tidak ingin berbicara banyak lagi, capek karena daritadi mulutnya berbusa. Menjelaskan semuanya.

Tak terasa langit sudah mulai gelap, mereka memutuskan untuk pulang. Di jalan mereka tertawa-tawa, menertawakan hal tidak jelas dari candaan yuda yang garing.

Semut lewat pun mereka tertawakan. Rada aneh memang sampai tidak terasa mereka sudah sampai di gedung apartemen oci.

"Makasih ya buat hari ini" oci turun dari motor, tangannya sibuk melepas helm.

"Santai aja kali, lain kali kita keliling Bandung deh, lo belum pernah kan?" yuda membantu oci membuka pengait helm.

"Iya tapi jangan lupa beli makan yah takutnya kelaparan" jawab oci sambil tertawa, yuda ikutan ketawa lalu pamit.

"Yaudah gue pulang dulu, gausah kangen besok juga ketemu lagi ko" ucap yuda dengan begitu percaya diri.

"Najis, pede banget anjirr" oci tertawa kecil mendengar perkataan yuda yang terlalu percaya diri.

Oci memandangi punggung yuda sampai perlahan menghilang tanpa tersadar oci tersenyum.

Lalu oci berjalan menuju kamar apartemennya dan setelah sampai ia merebahkan dirinya di kasur lalu terlelap, terlalu lelah baginya karna selalu mengingat hal hal yang seharusnya tidak diingat.









Maaf kalo ga seru ceritanya:(Votmennya ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalo ga seru ceritanya:(
Votmennya ya~

My Happiness-Nakamoto Yuta[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang