THE EMPEROR'S SUN (Teaser)

388 14 2
                                    

Teaser / Prolog

Aelius kekaisaran yang memiliki sebuah keunikan. Keturunan emperor dan berhak untuk menduduki posisi sebagai emperor selanjutnya adalah seorang yang memiliki permata berwarna api yang tertanam di dadanya. Permata itu disebut sebagai permata matahari, sebuah berkat yang diberikan oleh dewa matahari. Hanya orang yang ditakdirkan sebagai emperor yang memiliki permata itu di dadanya. Namun dibalik berkah dari dewa matahari, terdapat juga sebuah kutukan didalamnya, karena tidak hanya 1 orang saja yang akan memiliki permata matahari didalam 1 generasi. Ditiap generasi pasti akan ditemukan 2 anak yang memiliki permata matahari. Cara yang mudah adalah dengan memastikan emperor hanya memiliki 1 anak, jadi walaupun ditemukan 1 anak lagi dengan permata matahari didalam kekaisaran, hanya anak dari emperorlah yang sah untuk menjadi emperor selanjutnya. Namun apa jadinya jika anak dengan permata matahari itu terlahir kembar.

Dzua, kakak kembar dari Emperor Ilios yang memimpin kekaisaran Aelius. Dzua yang bisu namun tidak tuli seperti dibuang oleh Emperor terdahulu yang adalah ayahnya sendiri karena kecacatan yang dimilikinya, hidupnya didalam istana bagaikan neraka dunia, posisinya sebagai pangeran pertama mendapat perlakuan kasar dari sekitarnya bahkan pembantu istana mengacuhkannya walau dia juga memiliki permata matahari sama seperti Ilios. Didalam hidupnya hanya Ilios adik kembarnya yang sangat sayang dan peduli padanya begitupun sebaliknya. Kehidupan yang seperti neraka itu berakhir saat ia bertemu dengan Aria seorang elf yang menjadi tawanan perang diistana. Dzua dan Aria memutuskan untuk pergi meninggalkan istana dengan restu dan bantuan dari Ilios.

Setelah kepergian kakaknya Ilios berdoa setiap hari kepada dewa matahari agar kakaknya dengan tambatan hatinya selalu bersama dan bahagia. Namun dewa seperti tidak menjawab doanya, setelah 10 tahun lamanya, Ilios mendapatkan berita dari intel yang dia kirimkan untuk melindungi kakaknya. Disebuah desa terpencil di tengah gunung tempat Dzua dan Aria tinggal terjadi bencana tanah longsor yang menewaskan keduanya, hanya Kyra anak laki-laki dari Dzua dan Aria yang baru berumur 5 tahun yang bisa diselamatkan oleh intelnya.

Tidak memakan waktu lama, setelah beberapa hari Ilios yang sudah sampai didesa itu segera menemui Kyra yang masih mencoba menggali tanah dengan tangan kecilnya. Ilios segera menghentikannya dan menggenggam tangan kecil Kyra yang memerah karena udara dingin. Kyra sangat mirip dengan kakaknya Dzua, rambut keemasan dan mata biru langitnya membuatnya mengenang Dzua. Saat baju Kyra yang kebesaran jatuh dibahunya, dengan jelas terlihat permata matahari tertanam di tengah dadanya. Ilios sedikit terkejut lalu tersenyum dan memandangnya dengan sedikit kesedihan menaungi matanya.

Setelah menggali Dzua dan Aria yang sudah tak bernyawa, Ilios memutuskan untuk memakamkan keduanya di desa ini dengan pengharapan Dzua dan Aria bisa bebas tanpa terkekang didalam istana. Selesai memakamkan keduanya Ilios membawa Kyra ke istana dan berencana untuk menjadikannya sebagai pangeran mahkota.

Empress Lilian yang saat itu sedang mengandung anak dari Ilios murka dengan keputusan yang dibuatnya. Ilios bercerita keputusannya itu ia ambil karena ia tahu sebenarnya hanya kakaknya yang berhak menjadi emperor saat ini dan bukan dirinya, karena itu dia menjadikan Kyra sebagai pangeran mahkota untuk menggantikan dirinya untuk menjadi emperor selanjutnya, bukti permata matahari juga jelas bisa menjadi pendukung untuk Kyra menjadi emperor selanjutnya. Empress tetap tidak setuju dengan hal itu dan memandang Kyra dengan penuh dendam. Emperor tidak menggubrisnya dan membuat istana yang terpisah dari istana emperor untuk Kyra tinggal di sana tanpa diganggu empress Lilian. Namun pelayan dan ksatria yang menjaga istana Kyra tetap tidak memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari empress Lilian.

Beberapa bulan berlalu dan emperor harus ikut kedalam perang besar antara kekaisaran Aelius dan kerajaan tetangga yang menentangnya. Emperor terpaksa meninggalkan Kyra diistana, ingin sekali ia membawa Kyra namun ia merasa dimedan perang lebih berbahaya dibandingkan diistana. Namun pemikirannya salah, tidak berselang beberapa hari kepergian emperor Ilios ke medan perang empress memukuli Kyra hingga membuat beberapa bagian tubuhnya lebam, pelayan yang ada diistana Kyra tidak dapat berbuat banyak karena perintah dari empress untuk meninggalkan Kyra sendiri di ruangannya. Kyra terus menahan pukulannya dengan melingkarkan tubuhnya dilantai hingga empress puas dan pergi.

The Emperor's SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang