Chapter 14

64 4 1
                                    

Chapter 14

Keesokan paginya Emperor Ilios meninggalkan Arev yang mengurung diri diruang kerjanya. Hari ini Arev resmi mengurusi semua pekerjaan Emperor, walau masih dalam pengawasan tim sekretaris kekaisaran bersama dengan Raiden sebagai pimpinan sekretaris.

Emperor Ilios sambil menggiring kuda hitamnya yang gagah, memasuki istana Kyra dan melihatnya sedang mempersiapkan tasnya untuk dinaikkan keatas kudanya.

Kyra didamping oleh Ann, Ron dan Seria yang berwajah sedih dan lesu. Karena hari ini adalah hari terakhir ia berada di istana kekaisaran. Emperor Ilios akan membawa Kyra ke suatu tempat dan menetap disana untuk sementara waktu. Dengan berat hati Emperor meminta Kyra untuk tidak mengajak Ann, Ron dan Seria, selain akan memicu rumor yang tidak diinginkan di kekaisaran, hal itu juga untuk mencegah jika mereka tidak diterima di tempat tinggal Kyra yang baru.

Kyra masih mencoba menenangkan teman-temannya, walau sebenarnya ia juga ingin menangis karena perpisahan ini. Ann memeluk Kyra dan membenamkan wajahnya di bahu Kyra begitu juga Seria, Kyra menepuk-nepuk punggung mereka berdua mencoba menenangkan.

“Ann, Seria, jangan menangis aku hanya akan pergi selama beberapa tahun. Percayalah padaku tanpa kalian sadari aku pasti sudah kembali lagi kepada kalian”, katanya mencoba menenangkan.

Ron yang mendengarkan Kyra hanya membuatnya makin tidak rela Kyra pergi. Hingga pada akhirnya Ron memeluk mereka bertiga. Melihat hal itu Kyra hanya bisa tertawa canggung, ia membiarkan ketiga teman-temannya memeluk dirinya untuk beberapa saat.

“Aku harus segera pergi”, kata Kyra seraya mengatakan itu untuk dirinya juga.

Dia mendorong bahu Ann dan Seria dengan perlahan, lalu ia memperhatikan ekspresi ketiga temannya dengan senyum lembut.

“Kalian tahu apa yang harus dilakukan, aku titipkan kekaisaran ini pada kalian selama aku pergi”, kata Kyra.

Kyra berbalik dan menggiring kudanya menghampiri Emperor Ilios yang sudah menunggu sejak tadi. Ann mengulurkan tangannya yang segera ditahan oleh Ron, Ann melihat wajah Ron yang menggeleng dalam diam padanya.

“Kyra-sama!”, panggil Ann.

Kyra berhenti namun tidak berbalik, ia merasa jika berbalik ia makin tidak ingin pergi meninggalkan ketiga temannya yanh selalu setia bersama dirinya.

“Hati-hati dijalan, semoga Dewa Matahari selalu melindungimu”, kata Ann dengan lirih, airmatanya mengalir dan membuat pandangannya menjadi tidak begitu jelas.

Namun Ron dan Seria bisa melihat dengan jelas bahu Kyra yang sedikit bergetar. Kyra tak berkata apa-apa ia hanya mengangguk dan menaikkan tudungnya lalu menaiki kuda yang segera berlari meninggalkan istana. Emperor Ilios dengan sigap menyusulnya dan menyamakan kecepatannya dengan Kyra.

“Berjanjilah kau akan cepat kembali…”, bisik Ann.

#

Kuda Kyra dan Emperor Ilios terus berpacu hingga meninggalkan gerbang kota kekaisaran. Dengan sigap Emperor Ilios mendekati kuda Kyra dan melompat kebelakang Kyra. Emperor Ilios memperlambat laju kudanya dan memeluk Kyra dari belakang. Kyra menarik tudungnya untuk menutupi wajahnya yang basah oleh airmata, Emperor Ilios terus memeluknya untuk menenangkan Kyra.

“Maafkan ayah, yang sudah memisahkanmu dari mereka”, kata Emperor Ilios.

Kyra menggelengkan kepalanya sambil menggenggam lengan Emperor Ilios yang melingkar dibahunya.

“Aku… hik… baik-baik saja… hanya sebent… hik… hanya sebentar saja…”, Kyra tak bisa melanjutkan kata-katanya dibalik tangisannya.

“Ayah akan menemanimu, menangislah hingga perasaanmu sedikit lega”

The Emperor's SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang