Chapter 6

66 6 2
                                    

Chapter 6

Tanpa makan waktu lama, Finne dikeluarkan dari dungeon oleh ayahnya marquis Hailberry, Emperor Ilios memaafkan kesalahan Finne dengan syarat jalur perdagangan laut yang mengarah ke Bandaragaah. Ini jalur yang paling diinginkan Kyra, akan lebih cepat sampai melalui jalur laut dibanding jalur darat dan hal ini sangat diperlukan jika Kyra harus mengungsikan keluarga kekaisaran. Sebelumnya Emperor juga berencana untuk melarang keluarga Hailberry masuk ke istana, namun tidak diperbolehkan oleh Kyra. Karena masih ada pembicaraan bisnis dan keinginan Kyra untuk bisa mengorek keterangan dari Marquis secara perlahan tentang kudeta.

Selama Marquis Hailberry ke istana Finne pasti mengikuti ayahnya ke istana. Walau ia sudah berlaku sopan namun Finne belum menyerah untuk mengejar Arev dan ingin membuat Arev tertarik padanya.

Diluar dugaan Finne selalu gagal, jangankan tertarik melihat saja Arev tidak mau. Setiap kali Arev bersama dengan yang lalu kedatangan Finne, ia pasti akan memasang wajah penuh kebencian. Arev merasa marah karena terus diganggu oleh Finne, pada akhirnya ia selalu mendampingin Kyra ke kamarnya atau ke kantornya yang ruangan tersebut tidak boleh dimasuki orang lain tanpa ijin.

“Arev, apa pendapatmu tentang miss Finne?”, tanya Kyra tiba-tiba saat membaca buku bersama Arev di perpustakaan.

“Apanya?”, Arev balik bertanya sambil membalik halaman selanjutnya.

“Hmm… sebentar lagi upacara kedewasaanmu, sudah seharusnya kamu mencari calon tunangan”, jelas Kyra.

“Aku tidak akan menikah”, kata Arev masih terus melihat isi bukunya.

“Hah?”, Kyra sedikit terkejut dengan pernyataan Arev.

“Aku tidak akan menikah… orang yang ingin kunikahi… tidak, lupakan saja”, kata Arev ragu-ragu.

“Daripada aku, nee-san sendiri bagaimana?”, Arev balik bertanya ia lalu menutup bukunya dan memperhatikan Kyra.

“Apanya?”, Kyra mencoba menghindar dengan tersenyum.

“Usia Nee-san sudah cukup untuk menikah, kenapa kau tak punya calon tunangan sampai saat ini?”, tanya Arev yang lalu mengalihkan pandangannya kearah cover buku yang berada di pangkuannya.

“Anggap saja aku mengabdikan jiwa ragaku pada kekaisaran”, kata Kyra yang memandang matahari sore di luar jendela.

“Tapi…”

“Aku baru ingat! Aku ada janji dengan ayah, aku harus pergi”, kata Kyra yang lalu mengecup kening Arev dan pergi dari perpustakaan.

“Hari ini ayah akan berada diluar istana sampai tengah malam, segitunya kau ingin menghindari pertanyaanku, Kyra”, gumam Arev sambil mengusap keningnya dan memperhatikan pintu perpustakaan yang sejak tadi tertutup.

#

Kyra juga sudah sejak lama memikirkan masalah dirinya yang belum menikah dan bahkan belum mempunyai calon tunangan. Selama ini ia juga selalu kerepotan menolak semua surat lamaran yang dikirimkan untuknya dan ia juga tidak mungkin menikah atau lebih tepatnya berpura-pura menikah dengan salah satu bangsawan di kekaisaran. Terlebih disaat ia belum tahu keseluruhan anggota kudeta, walau dia sudah tahu pun ia masih belum memiliki bukti yang konkrit untuk menangkap mereka.

“Kyra-sama, saya sudah persiapkan jubah untuk anda”, kata Ann membuyarkan lamunan Kyra.

“Ah, iya terima kasih Ann”

“Apakah benar tidak apa-apa anda tidak didampingi oleh Seria dan Ron?”

“Aku hanya akan berjalan disekitar ibukota, dan lagi aku bersama Arev, jadi kau tidak perlu khawatir Ann”

The Emperor's SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang