07 | Kesalahpahaman

244 32 1
                                    

"Naoto ... Tachibana Naoto,"

Takemichi terkesiap tidak percaya akan sebuah perkenalan oleh bocah yang baru ia selamatkan ternyata adalah saudara laki-laki dari pacarnya itu. "Kau adiknya Tachibana?!" kejut pemuda itu.

Naoto yang kini menyampirkan tas menganggukkan kepalanya, "Aku punya kakak perempuan."

"Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?! Ngomong-omong aku Hanagaki Takemichi, panggil saja Takemichi."

Adik dari Hinata itu hanya ber-oh ria saja.

'Oh iya, Naoto ... juga mati di 12 tahun masa mendatang."

Wajah Takemichi terlihat lebih lesu dibandingkan sebelumnya. Ia memalingkan muka, tidak sanggup bertemu dengan Naoto.

Keduanya mengambil duduk pada ayunan.

Tidak ada percakapan yang keluar. Saling berdiam diri dan membiarkan angin berhembus kala memberikan sedikit dorongan pada ayunan yang mereka tempati.

Agak jenuh, Takemichi memutuskan untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. "Kau .. suka kakakmu?"

Naoto menoleh cepat dan menunjukkan tampang tak senang dengan mengerutkan wajah. "Apa?! Aku tidak suka. Tidak ada yang suka dengan kakak mereka sendiri."

Pemuda Hanagaki sendiri kembali terdiam untuk sesaat. "Souka ..." Tak lama kemudian ia menengadah naik. "Jaga dia baik-baik."

Naoto menangkap kesan aneh di dalam perkataan Takemichi barusan.

Adik Hinata itu memutuskan untuk diam, membiarkan Takemichi membuka mulut. Bercerita apa yang menjadi penyebab pemuda itu mengatakan hal aneh secara tiba-tiba pada pertemuan pertama mereka tersebut.

Takemichi sedikit memberikan dorongan pada ayunan yang ditumpanginya hingga bergerak ringan. "Aku ... sangat suka kakakmu." Terlihat kilauan sendu di balik netra biru itu, "Aku sangat menyukainya, hingga membuatku gila. Dan aku baru saja mengingatnya hari ini."

Tiba-tiba saja Takemichi tersenyum penuh arti yang mengundang pandangan bingung dari Naoto. "Kau pasti bingung, maaf."

Ia kemudian menundukkan kepala, menatap hamparan tanah dengan masih memasang wajah kalut. "Ini mungkin tidak dapat dipercaya, tapi hari ini, di tahun 2017 nanti aku jatuh dari peron kereta api."

Kedua tangannya terangkat dan manik biru tatap kapalan yang ia miliki pada tangannya. "Saat kupikir aku akan mati, aku bangun sebagai anak sekolahan. 12 tahun dari sekarang, apa namanya itu?"

"Time leap!" seru Naoto tiba-tiba dan dibenarkan oleh Takemichi.

Pemuda itu beranjak dari ayunan sembari menjejalkan kedua tangan. "Ini mungkin hanya mimpi berkepanjangan. Tapi aku yakin Tuhan sedang berbaik hati dengan mempertemukanku kembali dengan Tachibana untuk terakhir kalinya."

Lagi dan lagi Takemichi kembali terdiam.

Ia rasakan dadanya yang berdenyut sakit tapi masih mempertahankan senyum terangkat kala menyebutkan nama Hinata tadi.

"Dalam 12 tahun ke depan, kakakmu akan mati. Begitu pula kau,"

Naoto hanya dapat menatap punggung lebar Takemichi bingung dengan bola mata membulat lebar.

Naoto hanya dapat menatap punggung lebar Takemichi bingung dengan bola mata membulat lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐌𝐮𝐬𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐢𝐤𝐨 | 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang