Cp 30 - Miko Musashi

71 9 3
                                    

Acara festival yang dinanti-nanti akhirnya tiba.

Akan tetapi berbeda jika disandingkan dengan segala hal bersifat ceria dan penuh hal yang menyenangkan tersebut, terdapat seorang gadis dengan kipas di tangannya tengah memasang tampang jenuh.

"Panas, gila!" rintih (Name) untuk kesekian kalinya sembari membuat angin buatan dari kipas.

Rambut (h/c) yang ia sengaja ikat menjadi satu masih dikeluhkannya ketika keringat bercucuran deras berasal dari sekujur tubuh.

Saat masih belum dapat beradaptasi benar dengan suasana festival yang semakin panas-panasnya, tiba-tiba saja bahu (Name) sebelah kiri terasa berat. "(Name)-chan, asobou yo~!"

Ajakan untuk bermain tersebut mengarahkan manik (e/c) untuk mengerling sekedar berikan sebuah lirikan yang kemudian (Name) menyingkirkan beban tak diinginkan tersebut.

Yang membuat orang itu termenung setelah ia ditolak oleh gadis itu.

(Name) mengernyit heran sesaat indra penciumannya ikut menangkap bau menyengat.

"Ew ... Bau alkohol." cibir (Name) seraya menutup hidung.

Lalu saat ia menoleh ke belakang, gadis itu menemukan situasi tak terduga dimana membuat rahangnya jatuh seketika.

"Sejak kapan pos jaga berubah menjadi bar dadakan?!" histeris gadis itu karena keseluruhan pekerja disana dalam keadaan setengah sadar terkena pengaruh alkohol yang entah darimana asalnya.

Disana, dapat ditemukan orang-orang berwajah khas orang teler pengecualian, (Name) sendiri.

Variabel yang tidak diperhitungkan olehnya dimana minuman keras tersebut telah lepas dari pengawasannya membuat gadis itu memiliki wajah memerah padam menahan geram dan amarah yang siap meledak kapan saja.

(Name) memijat pelipis karna kepalanya terasa pening saat melihat keadaan sekitar. "Tahu begini aku ikut membantu mengurus agenda acara penampilan miko di belakang sana. Dan sekarang aku malah terjebak bersama pemabuk, sialan!"

Beberapa dari mereka salah tangkap perkataan (Name) karena kesadaran di ambang batas yang membuat sifat di bawah kendali alam sadar mereka semua keluar.

"Are? (Name)-chan mau tampil?"

"Menari, menari (Name)-chan! Sudah lama sekali sejak kami melihat kau menari, bukan?"

Diikuti sorak-sorai serta siulan menggoda (Name) agar gadis itu tampil menari.

"Malas, ah." desah (Name) saat ia pasrah saja ditarik paksa ke pusat jalan agar menarik perhatian pejalan sekitar.

Orang-orang yang tertarik dengan keributan yang ada mulai membuka jalan sengaja agar pemeran utama bisa bersinar di atas panggung utama.

"Ayo, (Name)-chan menari!"

"Setelah sekian lama, ikon kebanggan Kuil Musashi akan menampilkan kembali perdana menarinya. Nantikanlah pertunjukkan tari menakjubkan yang akan dibawakan secara khusus oleh miko yakni (Name) (Lastname)!"

(Name) berkacak pinggang sesaat rekan-rekannya membuat keributan massal dengan cara menghasut sekitar agar keinginan gadis itu untuk menampilkan pertunjukkan dadakan keluar dengan sendirinya.

"Yang benar saja?!" protes gadis itu.

"Pakaianku tidak mendukung, tidak ada iringan lagu, dan aku sudah lupa bagaimana caranya menari. Yang ada nanti aku jadi badut penghibur!" Bahasa tubuhnya menunjukkan kuat rasa enggan dengan mencak-mencak tak jelas.

Meski fakta awal yang dikemukakan terbukti benar dilihat dari penampilan busana kebanyakan perempuan yang berkeliaran di sekitar, mungkin hanya (Name) satu-satunya yang tak memakai yukata khas matsuri.

𝐌𝐮𝐬𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐢𝐤𝐨 | 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang