Cp 24 - Summertime

39 9 0
                                    

Bersama Naoto, Takemichi pergi menemui Osanai di masa depan.

Setelah mencari tempat yang tepat dan nyaman, Naoto mulai membuka pembicaraan sekadar berbasa-basi. Pemuda itu kemudian mengubah arah percakapan ke arah yang ia inginkan.

"Di masa lalu, kau adalah ketua dari geng motor yang kau pimpin, benar?"

Osanai masih bungkam. Begitu pula Takemichi yang hanya diam memperhatikan.

"Pada tahun 2005 silam, sebagai ketua Moebius kau memulai konflik dengan Toman. Yang ingin aku tanyakan--"

Takemichi tersentak hingga merapatkan tubuh pada kursi kala Osanai membanting keras meja yang memisahkan ketiganya.

Tindakan tak terduga itu tak membuat Naoto mundur. Justru ia semakin gencar melancarkan pertanyaan yang mendesak keadaan lawan bicaranya.

"Kau terlibat dalam kasus terbunuhnya Ryuguji Ken." Naoto kembali melontarkan provokasi.

Menurut pengamatan Takemichi, Osanai penuh keragu-raguan.

"Salah satu anak buahmu menusuknya. Apakah benar jika aku katakan bahwa kau 'lah dalang di balik itu semua?"

Osanai menyangkal kuat lalu setelahnya tubuhnya merosot duduk.

Pemuda itu mengambil napas patah-patah ditemani keringat dingin mengucur deras dari seluruh tubuhnya.

"Memang, kami sempat berseteru dengan Toman."

Setelah banyaknya diam dan usaha yang dikerahkan oleh Naoto, Osanai mulai memberanikan diri guna membuka mulut. "Akan tetapi, kami sama sekali tidak membunuhnya!" timpal Osanai.

Mata pemuda itu terlihat bingung. Ia tidak dapat berpikir dengan benar atau ada sesuatu yang membuatnya berpikiran begitu.

"Itu terjadi begitu saja. Setelahnya Toman mulai berseteru sendiri." Osanai menutup mulutnya. Suaranya terdengar parau akan tetapi ia kukuh melanjutkan, "lalu, pada tanggal 3 Agustus, Draken mati. Itu semua adalah bagian dari rencananya!"

Takemichi memberanikan diri untuk bertanya, "Siapa?"

Osanai kembali menunduk lesu. Ia menggeleng putus asa. "Maaf. Aku tidak mengatakan lebih dari ini. Aku tidak ingin terlibat apapun lagi dengan Toman."

Helaan napas lirih mengurai. Osanai tampak sudah lebih bisa mengendalikan diri. "Andai saja Draken tidak mati, aku–"

Osanai tidak sempat melanjutkan perkataannya. Ia disibukkan oleh pekerjaannya. Dan perbincangan mereka berakhir begitu saja.

Berpindah tempat, Naoto dan Takemichi membahas apa yang mereka dapatkan dari pertemuan mereka dengan Osanai tadi.

"Aku pikir ada semacam variabel lain yang memicunya konflik internal Toman."

"Itu artinya, seseorang atau sesuatu mencoba membuat Mikey-kun dan Draken-kun berseteru antar satu sama lain." Tangan Takemichi terkepal erat. "Kenapa dan siapa yang melakukan hal seperti itu?"

Selang beberapa saat Takemichi ikut terdiam, ia lalu mendongak naik seolah mendapatkan pencerahan.

Naoto bahkan sampai ikut berdiri dari duduknya. "Apakah kau memiliki dugaan, Takemichi-kun?"

Takemichi mengangguk yakin. "Kupikir aku tahu siapa. (Name)-san. Ya pasti dia pelakunya, Naoto!"

Adik Tachibana Hinata itu tersentak kaget. Pupil mata hitamnya sampai mengecil tidak percaya akan nama yang keluar dari bibir Takemichi barusan.

"(Name)-neesan? Tidak mungkin." sanggah Naoto sambil menggeleng.

Mata Takemichi memincing. Terlintas jelas kerutan pada dahinya. "Kenapa tidak?"

𝐌𝐮𝐬𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐢𝐤𝐨 | 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang