"Hmm, baka." - Makoto
"Hmm, baka." - Takuya
"Hmm, baka." - Akkun
Yamagishi berteriak tidak terima karena dikatakan bodoh oleh teman-temannya.
Di saat perhatian terpusat pada protesan pemuda mata empat itu, Akkun merogoh saku dan melemparkan objek benda di tangannya ke dalam saluran air.
Takuya menciduk apa yang tengah dilakukan pemilik surai plum lantas bertanya, "Hm? Akkun, ada apa?"
Akkun menggeleng dan tersenyum tipis, "Tidak ada." Tangan pemuda itu menepuk bahu Takuya pelan, "Mari kita jenguk Takemichi nanti, pasti besok mukanya pada bonyok."
Kembali keempat remaja lelaki itu berjalan bersama.
Saling tertawa, membahas betapa berantakannya wajah Takemichi kelak esok saat Makoto mempraktikkannya dengan menekan setiap sisi wajahnya yang berubah jelek. Takuya dan Yamagishi pun turut ikut andil.
Sedangkan di sisi Akkun, ia menjadi penyimak dalam diam. Ada yang tengah pemuda itu pikirkan hingga keterdiamannya tidak mendapatkan perhatian teman-temannya.
"Simpan kembali,"
Akkun tersentak sadar saat seseorang menempatkan tangan di atas punggung tangannya yang bergetar dan tengah menggenggam erat sebuah pisau lipat.
Manik heather mengecil ditemani bibir yang terbuka lebar tak percaya kala melihat seorang gadis bersurai (h/c) panjang tersebut.
Setelah berkata begitu, gadis itu berlalu lebih turun meninggalkan dirinya.
Takuya menoleh dan mendapati Akkun yang tengah menatap pada punggung tangannya sendiri.
Mengundang pandangan bingung hingga pemuda itu memanggil sang Ketua, "Akkun."
Pemuda Sendo tersentak sadar kala namanya terpanggil. Ia kembali berjalan beriringan dan berganti kali ini yang mendapatkan tepukan pelan di bahu oleh Takuya.
"Hampir saja," Akkun bergumam tak jelas sehingga pada akhirnya mengulas senyum simpul.
"Kau memikirkan apa, sih? Sedari tadi kau terlihat tidak fokus."
Akkun masih setia memasang senyum namun tak dipungkiri jika keringat dingin menetes deras dari pelipis.
Seakan dapat menebak isi pikiran Akkun, Takuya bertepuk sekali seraya mengajukan sebuah pertanyaan, "Apakah (Name)-chan baik-baik saja, ya?"
Mereka terdiam.
Perkataan Takuya seakan ranjau darat yang kini membuat suasana yang awalnya tentram itu kini kacau karena pertanyaan yang keluar dari mulut blak-blakkan pemuda surai coklat.
"Dia dipukul keras oleh Kiyomasa-kun. Bagaimana kalau wajahnya jadi cacat?" timpal Makoto sembari menghela napas.
/Plak!
Selanjutnya Makoto refleks berteriak kejut tak kala Akkun malah memukul lengannya. Takuya dan Yamagishi dibuat melongo tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐮𝐬𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐢𝐤𝐨 | 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Random╭┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ "(Surname) (Name) seorang miko di kuil musashi. Kuil yang biasa digunakan geng Toman untuk rapat dan merupakan saksi bisu dimana geng tersebut dibentuk."...