"Akhir-akhir ini, (Name) selalu pulang terlambat, bukan?" tanya Mikey kepada Draken yang awalnya tengah diam menatap matahari terbenam di pinggir sungai.
Pemuda dengan tattoo naga itu mengangguk menyetujui. "Dia tidak menghindari kita lagi dan hampir selalu menyamakan jadwal pulang dengan selesainya rapat. Biasanya ia akan datang sesudah dan sebelum kita datang."
Sekilas berikan lirikan ke arah belakang melalui bahu tertuju pada lawan bicaranya.
"Menurut mu apa yang telah terjadi?"
Draken mengerjab sekali sebelum menggeleng. "Entah 'lah,"
Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Memikirkan perihal topik yang sama yang sebenarnya tidak perlu mereka pikirkan dalam-dalam. Mengenai (Name) yang memang sedari awal sudah termasuk ke dalam golongan otak miring.
Jika suatu waktu ia bisa bersikap manis detik berikutnya gadis itu seakan kerasukan Dewa kuil. Tidak bisa ditebak apa yang gadis itu pikirkan dan akan lakukan. Kadang membuat cemas sampai emosi tingkat akhir.
"Lebih tepatnya, sejak kapan ia berubah?"
"Siapa? (Name)," tanya Mikey balik dan Draken yang kini mengelus dada sabar. Bukan 'kah mereka sedari tadi masih membahas topik yang sama, kenapa seolah itu hanya menjadi pembicaraan satu pihak dan terputus begitu saja di tengah jalan.
Mikey memejamkan mata. Menggunakan lengan tersilang sebagai bantalan kepala. Berbaring nyaman di atas hamparan rumput ditemani semilir angin sore yang berhembus lembut menyapa wajah dan menerbangkan surai blonde-nya.
"Apa yang kau ketahui mengenai diriku, Mikey?"
"Tidak ada,"
"Mungkin dia punya pacar,"
Sudut mata Mikey berkedut saat pernyataan tak masuk akal yang terlontar dari bibir sahabatnya.
"Perubahan sifat dan pandangan, pulang larut malam, ciri-ciri orang kebanyakan saat masa-masa ia tengah jatuh cinta dan memiliki pasangan."
Perkataan Draken yang tiba-tiba dan tidak masuk akal itu hanya menjadi tanggapan diam. Mikey lebih memilih untuk berpura-pura tertidur meski Draken terus bergumam asumsi kemungkinan dimana hipotesis yang ia kemukakan tadi ada benarnya. Mungkin?
"Manjiro Sano-kun, kan?"
Merasa terpanggil namanya, Mikey kembali membuka mata. Melalui ujung mata nya ia menangkap sosok seseorang yang tengah berdiri di sebelahnya. Ia menoleh, "Siapa?"
Seorang remaja laki-laki berkacamata kotak hampir menyerupai milik Baji. Ia menyeringai sembari membenarkan tata letak kacamata-nya dan mulai memperkenalkan diri.
° ° °
"Tidak ada,"
(Name) menghela napas kecewa dan terakhir batuk-batuk. Gadis itu menutup mulut dan terus terbatuk karena tidak sengaja menghirup debu yang bertebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐮𝐬𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐢𝐤𝐨 | 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Random╭┈──── ◌ೄ◌ྀ ˊˎ "(Surname) (Name) seorang miko di kuil musashi. Kuil yang biasa digunakan geng Toman untuk rapat dan merupakan saksi bisu dimana geng tersebut dibentuk."...