29.With Bara Laras

50 7 2
                                    

Mohon maaf apabila ada kesam Draan dalam nama , judul atau alur. Ini bener bener murni hasil pemikiran sendiri🙏.
-
-
-

Happy Reading Teman Teman🌻

Oca membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya dan detik berikutnya dia terbangun dan mengerutkan keningnya.

"Kok udah ada di kamar?" Tanya Oca pada dirinya sendiri sembari berpikir sejenak.

"Oh iya ya." Ucap Oca saat sudah mengingat semua yang terjadi. Dilihat nya jam yang sudah menunjukkan pukul 18.30. Kini Oca sudah selesai mandi dan berganti pakaian memakai baju tidur bermotif beruang.

"Ke kamar Laras ah." Ucap Oca segera keluar dan memasuki kamar Laras, disana terlihat Bara yang sedang mengelus perut Laras, Oca memutar bola matanya malas itu sudah biasa terjadi tantehh...

"Woi!" Ucap Oca berniat mengagetkan mereka, namun bukannya kaget mereka malah memandang Oca polos.

"Yah gak kaget." Ucap Oca lemas sembari berbaring di kasur Laras tanpa permisi.

"Ngapain lo kesini?!" Tanya Bara sedikit ngegas.

"Bodo amat gue ini." Jawab Oca sembari menjulurkan lidahnya.

"Eh tunggu tunggu.." Laras nampak memandang wajah Oca secara seksama, ada yang berbeda.

"Lo nangis ca?!" Tanya Laras kaget.

"H-hah? Enggak kok." Jawab Oca sedikit gugup. 

"Kok mata lo bengkak?"

"Di cium badak jadi gini." Jawab Oca ngasal.

"Besok mau ikut gak?" Tanya Laras membuat Oca duduk.

"Kemana? Jalan jalan? Hayu lah." Ucap Oca semangat.

"Ck bukan, gue mau periksa kandungan." Ucap Laras sembari berdecak.

"O-oh gitu."

"Ikut gak?" Tanya Laras lagi. 

"Ikut!.." Jawab Oca dengan semangat nya.

"Gak usah di bawa lah yang anak kita sawan nanti." Ucap Bara mengejek.

"Woi enak aja lo orang suara gue merdu gini!" Ucap Oca ngegas.

"Merdu kalo dibandingin sama monyet Amazon."

"Wah parah lo."

"Udah udah apaan sih kok malah ribut." Ucap Laras melerai.

"Tau nih kudanil."

"Apa lo monyet Amazon."

"Em Ras semoga anak lo kembar ya, terus satu cewek satu cowok." Ucap Oca sembari membayangkan.

"Heh lo kira gue domba, lo enak tinggal ngomong gue ngeden nya susah."

"Aamiin dong masa engga." Ucap Oca dengan wajah sedih. 

VanCaa[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang