5. Jealous

70.7K 5K 148
                                    

"Feelings of anger when you see someone you love with someone else."

-Jealous

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________


Mobil masih terus berjalan saat Lilly tidur dengan begitu lelapnya di dalam dekapan Theodore. Dekapan erat yang melingkupi tubuhnya, seolah memberikan Lilly kenyamanan yang tidak biasa. Ada sebuah gelenyar hangat yang diam-diam selalu menelusup ke dalam hati saat lengan kekar Theodore mendekapnya seperti saat ini.

Sementara Theodore yang sejak tadi tak dapat melepaskan pandangannya dari Lilly pun kembali mengangkat tangannya secara perlahan, mengusap pelan wajah cantik itu dan menikmati setiap pahatan indah yang tersuguh di hadapannya. Lama Theodore melakukan itu, hingga tatapan matanya terhenti tepat di bibir mungil Lillyanne yang selalu terlihat basah dengan warna kemerahan yang indah.

Melihat bibir itu, Theodore jadi mengingat kejadian konyol saat dulu ia membeli empat lusin lipstick dengan warna dan merk yang berbeda untuk Lilly, namun ia tidak memperbolehkan wanita itu memakai satu pun lipstick yang ia beli ke bibirnya hingga beberapa bulan.

"Alford, apa aku boleh memakai lipstick ini?" tanya Lilly sembari menunjukkan sebuah lipstick berwarna merah menyala. Theodore yang saat itu tengah membaca majalah bisnis pun langsung menggeleng kasar.

"Tidak boleh!" Mendengar larangan itu, tak lantas membuat Lilly menyerah. Dengan langkah kecil, ia pun mendekati Theodore, duduk di atas pangkuan pria itu dan menatapnya dengan lembut.

"Aku hanya akan mencobanya di sini. Di hadapanmu. Sebentar saja..... Boleh ya?" bisik Lilly dengan kerlingan mata penuh harap. Namun Theodore hanya diam dengan wajah datar-seakan tak terpengaruh dengan semua sikap manis itu.

"Alford?"

"Tidak boleh." Dan Lilly langsung tertunduk saat mendengar jawaban itu.

"Baiklah, aku mengerti," cicit Lilly yang kemudian mulai beranjak-bermaksud bangkit dari pangkuan Theodore. Namun belum sempat ia bangkit, Theodore tiba-tiba saja menahan pinggangnya-memerintahkan tubuh itu untuk mendekat.

"Kau marah?" Lilly menggeleng.

"Tidak." Theodore pun menangkup wajah cantik Lilly, ia menatap lekat-lekat netra indah wanitanya.

"Aku suka warna bibir alamimu Lilly. Bagiku, warna kemerahan ini adalah warna yang paling indah yang pernah aku lihat," bisik Theodoreo dengan ibu jari yang mengusap pelan bibir kenyal Lilly. Mendengar pujian itu, Lilly pun tersenyum.

"Kalau begitu, kenapa kau bersusah payah membeli semua lipstick itu? Tidakkah itu menjadi sebuah pemborosan?" Namun bukannya menjawab, Theodore malah tersenyum dan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Lilly. Hingga bibir mereka saling bersentuhan dengan begitu lembut, Theodore seolah tak memberi jeda untuk Lilly memandang ke arah lain selain dirinya.

The Escapes of MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang