Lillyanne Nicole Brown hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang ribuan dollar dalam satu hari. Wanita berusia 23 tahun itu tidak pernah memikirkan hal lain selain uang, berbelanja dan hidup mewah. Dan demi menunjang semua kebutuhan hidupnya y...
"A person who will forgive everything for the first time, tolerate it a second time, but never a third time."
-Ilunga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________________________________
Malam masih belum berganti saat Theodore duduk di atas sofa, memperhatikan Lilly yang tengah terlelap dengan selang infus yang terpasang di tangannya. Wajah cantik yang biasa terlihat merona itu, kini terlihat begitu pucat tanpa polesan make up apapun. Masih terekam jelas di dalam ingatan, saat tubuh wanita itu jatuh di tengah pesta dengan darah segar yang mengalir dari hidungnya.
#Flashback
Bruk!
"Lillyanne!"
Begitu melihatLilly jatuh pingsan, Theodore langsung menggila. Ingatannya akan Lilly yang hampir meregang nyawa tiga lalu yang lalu seketika menyeruak ke permukaan, membuat amarahnya terhadap Gabriel menghilang begitu saja, tergantikan dengan rasa panik yang luar biasa.
Para tamu undangan, termasuk Leon dan Bianca sang pemilik pesta pun hanya bisa terdiam dengan tatapan tidak percaya saat melihat sikap Theodore.
Bukankah pria itu terkenal tidak memiliki emosi selama ini?
Lalu apa yang terjadi sekarang?
Seorang Theodore Jared Alford, berlari kalang kabut saat melihat seorang wanita pingsan?
"Dia benar-benar gila," Leon bergumam wajah penuh keterkejutan.
"Minggir! Minggir! Lillyanne!" Tanpa berpikir panjang, Theodore langsung berlari, menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya untuk mendekati Lilly. Begitu sampai di hadapan Lilly, Theodore langsung membawa tubuh wanitanya ke dalam dekapan dan menggendongnya untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Tanpa sempat berpamitan dengan Bianca, Theodore langsung melesat pergi, membawa tubuh lunglai seorang Lilly Brown dengan begitu tergesa.
# FlashbackEnd
Jika mengingat kejadian tadi, setitik rasa geli bercampur malu tiba-tiba saja muncul di dalam hati Theodore. Ya, meski lebih didominasi oleh rasa bersalah karena hampir membuat pesta Bianca hancur berantakan, namun tak dapat dipungkiri jika sikapnya di pesta tadi benar-benar telah mematahkan stigma banyak orang yang sering menganggapnya sebagai manusia tanpa emosi.
Dan itu semua terjadi hanya karena seorang Lillyanne Nicole Brown, wanita simpanannya yang kini sedang terbarin lemah.
"Kau membuatku gila, Lillyanne!" gumam Theodore dengan tatapan tajamnya yang terarah pada Lilly. Meski khawatir, namun Theodore tidak memungkiri jika ia juga menyimpan rasa marah terhadap wanita itu. Nanti, jika Lilly sudah sadar, ia akan memberi wanita itu pelajaran karena telah berani membohonginya.