16. Drapetomania | 2

62.2K 4.9K 364
                                    

"An overwhelming urge to run away,"

-Drapetomania

______________________________

Setelah bertemu Gabriel, Lilly pun langsung dibawa masuk ke dalam mobil oleh pria itu. Tak lupa, Gabriel menyempatkan diri untuk membeli pakaian baru di sebuah pusat perbelanjaan terdekat. Lilly yang basah kuyup pasti akan jatuh sakit jika tidak mengganti pakaiannya.

Setelah membeli pakaian, Gabriel mengajak Lilly untuk mengunjungi rumah peristirahatannya saat di LA. Letaknya yang berada tak jauh dari White Mansion membuat Lilly menyetujui ajakan Gabriel yang dirasa tidak terlalu buruk. Toh, dia juga sedang disuruh bersembunyi oleh Theodore.

Dan di sinilah mereka sekarang. Duduk bersampingan dengan jarak yang cukup jauh sambil menatap hujan yang masih setia jatuh membasahi bumi. Kecanggungan jelas terlihat di antara mereka, karena mereka bukan seorang teman.

Mereka hanya dua orang manusia asing yang kebetulan saling mengenal lewat beberapa pertemuan singkat yang berakhir tragis.

Lilly yang sejak tadi sudah berganti baju dan duduk di samping Gabriel pun sebenarnya ingin membuka suara dan mengucapkan terima kasih untuk bantuan yang telah diberikan oleh pria itu. Tapi entah kenapa rasanya sulit sekali untuk membuka percakapan itu lebih dulu. Kejadian semalam masih membuatnya merasa tidak enak dengan Gabriel.

Meski ada banyak pertanyaan untuk apa yang telah terjadi, namun Lilly tetap tidak bisa membuka percakapan lebih dulu.

"Aku minta maaf, Lilly."

Dan akhirnya Gabriel-lah yang memberanikan diri untuk membuka percakapan setelah keheningan panjang yang menyelimuti mereka. Lilly yang duduk di samping Gabriel pun lantas menoleh, menatap wajah Gab yang penuh luka lebam.

"Maaf untuk apa?" tanya Lilly.

"Untuk kejadian semalam. Aku benar-benar minta maaf." Gabriel mengakui kesalahannya dengan begitu gentle.

Mendengar hal itu, Lilly kembali hening. Ia kembali menjatuhkan fokusnya pada bulir-bulir air hujan yang membasahi jendela. Ia menarik napas sejenak sebelum mengutarakan semua kecurigaannya terhadap kejadian semalam.

"Apa alasanmu melakukannya, Gab?" tanya Lilly, hingga membuat Gabriel mengerutkan kening karena bingung.

"Melakukan apa?" Gabriel balik bertanya. Lilly pun menoleh, kembali menatap Gabriel dengan raut serius.

"Memancing kemarahan Theodore dengan memanfaatkan keberadaanku. Kenapa kau melakukannya?"

Damn!

Bagaimana Lilly bisa tahu?!

Tak menyangka jika Lilly akan mengetahui apa yang ia lakukan, Gabriel yang tertangkap basah pun hanya bisa meneguk ludah dengan kasar. Ia tak berani mengungkapkan alasan yang sebenarnya, tentu saja!

Gabriel tidak mungkin mengatakan jika ia sengaja membuat Theodore marah karena ia menyukai Lilly dan berniat 'merebutnya' dari Theo.

Pertemuan singkat mereka dan banyaknya kebetulan yang tak terduga itu, pasti tidak akan membuat Lilly percaya jika ia menyukainya.

Ah sial! Orang bodoh mana yang masih percaya dengan cinta pada pandangan pertama di abad ini?

"Gab?"

"Eh? Ah, itu.... Sebenarnya itu hanya ketidaksengajaan." Kali ini gantian Lilly yang mengerutkan kening.

"Ketidaksengajaan? Ketidaksengajaan seperti apa?"

The Escapes of MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang