"Someone who has managed to heal wounds after going through a lot of pain,"
-Heal
_______________________
Milan, Italia
4 Years Later....
Malam yang begitu indah menyambut Kota Milan hari ini. Perayaan malam natal dan tahun baru yang akan tiba sebentar lagi, membuat kota yang mendapat julukan sebagai salah satu kiblat fashion di dunia itu terlihat sangat meriah dengan hiasan pohon natal di sepanjang jalan.
Lampu-lampu kota yang menyala, lalu lalang orang yang sibuk mencari hadiah dan pertunjukan musik jalanan, semakin menambah kesan istimewa malam ini. Tapi hal-hal semacam itu tak berlaku lagi bagi seorang Theodore Alford yang saat ini menjalani hidup dalam kehampaan.
Ya, kini empat tahun sudah berlalu sejak kejadian di mana seorang Theodore Alford hampir menjadi gila karena kepergian Lilly Brown. Dan selama itu pula, Theodore tidak pernah lagi merayakan hari apapun termasuk hari ulang tahunnya.
Baginya, dunia terlihat sangat abu-abu.
Dia yang kala itu tidak mampu mengendalikan emosi atas kehilangan, berubah menjadi sosok monster yang mengerikan. Depresi yang ia alami, percobaan bunuh diri yang sering ia lakukan dan sikapnya yang tak segan menyakiti orang-orang di sekitar, membuat Madelyn terpaksa "mengurung" Theo di dalam sana.
Madelyn terpaksa mengambil keputusan itu demi menyelamatkan kejiwaan puteranya yang terganggu setelah kepergian Lilly. Setelah melihat betapa mengerikannya sikap Theo saat hampir membunuh Bianca Jhonson yang disinyalir adalah dalang atas semua yang terjadi, di saat itulah Madelyn yakin, bahwa Theodore pasti akan bertindak lebih gila lagi jika tidak segera ditangani.
Entah percobaan apalagi yang akan Theodore lakukan saat itu, Madelyn bahkan tidak berani memikirkannya.
Hampir dua tahun Theodore menghabiskan waktu di dalam rumah sakit jiwa dengan isi kepala yang berantakan. Menangisi kepergian Lilly, berteriak marah menyalahkan diri sendiri dan bahkan berhalusinasi jika wanitanya kembali adalah hal "normal" yang biasa dilakukan Theodore saat itu.
Kepergian Lilly menghancurkan jiwanya.
Dunianya runtuh setiap kali memikirkan kebencian Lilly terhadap dirinya.
Namun beruntung, kondisi kejiwaan Theodore lambat laun bisa teratasi dengan terapi rutin yang dilakukannya. Ya, meski di tahun pertama kebebasan Theodore hampir mendekam di penjara akibat memukuli Gabriel Clifford, tapi dia mampu melewati masa-masa itu.
Dua tahun yang kelam, berhasil Theodore lewati dengan bersusah payah. Support yang diberikan oleh Madelyn dan orang di sekitarnya seperti Dann, Eric, serta Alice, akhirnya membuat Theo sadar bahwa Lilly tidak akan kembali jika ia terus menerus melakukan hal bodoh.
Kesalahannya di masa lalu tidak akan bisa diperbaiki jika ia menjadi lemah. Mau menangis sampai mati pun, ia tidak akan pernah bertemu Lilly jika ia tidak berusaha mencari keberadaan wanita itu.
Dan setelah semua yang ia lalui, kini Theodore berubah menjadi sosok yang lebih dewasa. Dia yang dulu hobi bermain wanita untuk menghangatkan ranjang, kini hanya memforsir tubuh dan pikirannya untuk pekerjaan.
Jujur, selain memikirkan tentang keberadaan Lilly, Theodore hanya akan terfokus pada proyek bernilai juta dollar yang menguntungkan. Dia yang sempat dipandang sebelah mata karena telah melepas tanggung jawab sebagai pemimpin perusahaan selama hampir dua tahun, kini kembali mendapat kepercayaan untuk memegang kendali perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escapes of Mistress
RomansaLillyanne Nicole Brown hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang ribuan dollar dalam satu hari. Wanita berusia 23 tahun itu tidak pernah memikirkan hal lain selain uang, berbelanja dan hidup mewah. Dan demi menunjang semua kebutuhan hidupnya y...