"The love that remains,"
-Saudade
_______________________
Memaafkan Theodore adalah hal tersulit bagi seorang Lilly Brown yang terluka.
Setiap kali membayangkan wajah pria itu, maka yang terlintas di benak Lilly hanyalah kilasan memori buruk yang membuatnya merasa kesakitan. Semua goresan luka di hatinya seolah berdenyut meminta untuk diobati. Namun sayangnya Lilly tidak tahu bagaimana cara mengobati luka-luka yang bersarang di hatinya itu. Dia tidak memiliki 'penawar' yang ampuh untuk menyembuhkan semua kepedihannya.
Sambil terus memupuk rasa benci kepada seorang Theodore Alford, Lilly terpaksa memeluk lukanya dalam keheningan. Dia memendam seluruh duka laranya di atas tumpukan senyum palsu bertuliskan "baik-baik saja". Tak peduli seberapa sering dia mencoba untuk melupakan, Lilly tetap tidak bisa menghilangkan rasa trauma yang membekas di dalam hati.
Sebagian orang mungkin akan memberinya belas kasih atas apa yang terjadi, namun tak sedikit juga orang yang menyalahkan Lilly atas takdir hidup yang ia pilih sendiri. Dan Lilly tidak akan menyembunyikan fakta bahwa dia—dengan seluruh kewarasannya melemparkan diri ke dalam kubangan hitam bernama wanita simpanan.
Adalah benar, bahwa dia yang memilih untuk dipertemukan dengan Theodore demi tumpukan dollar yang takkan pernah bisa ia gapai.
Adalah benar, bahwa ini semua terjadi karena dia terlalu takut untuk mengambil keputusan saat itu.
Tapi, bukankah semua itu sepadan dengan tiga tahun kebungkamannya atas rasa sakit yang tertahan di atas kertas putih? Lalu kenapa dia harus mengalami lagi luka-luka lain yang seharusnya tidak ia dapatkan?
Berada di hubungan toxic selama bertahun-tahun bersama seorang pria seperti Theodore membuat Lilly takut untuk menyampaikan isi hatinya. Kekuasaan Theodore dan sikap arogannya membuat Lilly tidak bisa membantah setiap perintah mutlak yang diberikan oleh pria bernetra abu kebiruan itu.
Dia tertekan!
Dan oleh sebab itu, empat tahun yang lalu Lilly memutuskan berhenti menjadi wanita pribadi Theodore begitu kontrak mereka selesai. Namun seolah tak pernah melepaskan cengkramannya, Theodore malah menarik Lilly untuk kembali—memaksanya untuk tetap berada di sisi hingga peristiwa nahas yang membuat Lilly hampir kehilangan jiwa itu terjadi.
Itu adalah puncak dari rasa sakit yang mampu ditahan oleh hatinya.
Dan Lilly tidak ingin lagi kesakitan yang sama menghampirinya!
Dia membenci Theodore!
SANGAT SANGAT MEMBENCI THEODORE!
Teringat kembali akan kebenciannya, Lilly segera menghentikan isak tangis yang sejak tadi menggema. Air mata yang semula keluar deras, perlahan mulai mengering—meninggalkan jejak-jejak suram di atas wajah cantiknya. Dengan mata sembab dan hidung yang memerah, Lilly mengusap kasar wajahnya dan menatap Alana yang sejak tadi berdiri memandangi.
"Sekarang kau sudah tahu kebenarannya 'kan?" Lilly bergumam—nyaris berbisik karena suaranya yang parau. Alana yang mendengarnya pun mengangguk kaku. Lilly lalu menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya secara perlahan.
"Maaf karena telah membuatmu merasakan apa yang aku rasakan." Lilly berkata dengan tulus setelah menyadari jika wanita yang mengaku sebagai sekretaris Theodore itu juga ikut menangis bersamanya sejak tadi.
Sebenarnya Lilly enggan membagi dukanya kepada orang lain. Tetapi Alana—wanita itu, entah kenapa terus saja 'memancing' Lilly dengan memberikan pembelaan terhadap Theodore hingga membuatnya jengah dan tak punya pilihan lain selain menceritakan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escapes of Mistress
RomanceLillyanne Nicole Brown hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang ribuan dollar dalam satu hari. Wanita berusia 23 tahun itu tidak pernah memikirkan hal lain selain uang, berbelanja dan hidup mewah. Dan demi menunjang semua kebutuhan hidupnya y...