"To make ome's own heart hardened or resistant to someone's pleas or advanced"
-Induratize
____________________________
Setelah pertengkaran hebat waktu itu, baik Theodore maupun Lilly sama-sama menyibukkan diri dengan kehidupan masing-masing. Mereka berdua tidak pernah lagi bertemu atau bahkan saling bertukar kabar. Pertengkaran hebat yang dipicu oleh penolakan Lilly atas penawaran Theodore, nyatanya telah berhasil membuat keduanya berpisah secara 'real'.
Dan seperti harapan Lilly saat ia memutuskan untuk berhenti menjadi wanita simpanan Theodore, kini ia bisa melanjutkan hidup secara normal tanpa harus dikejar-kejar oleh ketakutan. Ya meski terkadang terbesit kerinduan untuk melihat netra abu milik pria itu, namun Lilly bisa mengatasinya dengan baik.
Lilly yang tidak ingin terus-terusan berdiam diri di dalam apartment dengan segala kegundahan hatinya akan Theodore Alford pun memutuskan untuk mencari pekerjaan. Bermodalkan ijazah pendidikan terakhir dan kecakapannya dalam berbicara, Lilly akhirnya diterima bekerja di sebuah toko roti yang cukup terkemuka di daerah LA.
Terhitung sudah hampir dua minggu Lilly bekerja di toko roti itu, dan selama itu pula Lilly telah bekerja dengan sangat baik. Tak jarang, ada beberapa pengunjung toko yang memberikan tips kepada Lilly karena keramahan wanita itu. Meski harus bekerja selama 12 jam setiap hari, namun Lilly sangat menikmati hal itu. Ia suka bertemu dengan banyak orang baru dan berinteraksi dengan mereka secara bebas seperti saat ini.
Tak ada larangan dan intimidasi, bagi Lilly itu sudah lebih dari cukup.
"Lilly, tolong antarkan pesanan ini ke meja 12." Perkataan dari seorang koki yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi roti dan segelas kopi, seketika itu juga langsung membuat Lilly tersadar dari lamunan.
"Ah baik," ujar Lilly yang dengan sigap langsung mengambil nampan itu dan mulai mengantarkannya ke meja 12 yang disebutkan tadi. Begitu sampai di depan meja 12, Lilly langsung menyajikan sebuah roti croissant dan secangkir kopi hitam dengan gula terpisah kepada seorang pria yang kini tengah membaca koran dengan teliti.
"Ini pesanan Anda, Tuan. Selamat menikmati," ujar Lilly begitu ia selesai dengan tugasnya. Netra biru yang tadinya sedang fokus membaca koran itu, kini langsung terkesiap saat mendengar suara yang tak asing di telinganya. Bersamaan dengan Lilly yang berbalik dan akan meninggalkan meja, pria itu lantas menurunkan koran dari pandangannya dan....
"Lilly?"
Deg!
Langkah Lilly langsung berhenti saat ada seseorang yang memanggil namanya. Tak ingin dibuat penasaran, Lilly lantas menoleh dan mendapati seorang pria bersetelan jas rapih tengah duduk santai sambil menatapnya dengan antusias. Lilly yang merasa tidak asing pria itu lantas mengernyitkan dahi heran.
"Shhh... Aku rasa aku pernah bertemu dengannya. Tapi di mana ya?" Lilly membatin dalam hati. Seolah tahu jika Lilly mungkin telah melupakan pertemuan mereka, pria itu lantas bangkit dan menghampiri Lilly.
"Kau lupa? Aku Gabriel, Gabriel Clifford yang waktu itu! Kita bertemu saat pesta ulang tahun Bianca Jhonson, apa kau lupa?"
Dan seakan diputar mundur oleh waktu, otak Lilly langsung mengingat siapa pria yang ada di hadapannya. Ya, dia adalah Gabriel Clifford, pria yang waktu itu dipukul oleh Theodore karena kesalah pahaman saat mereka berada di pesta ulang tahun Bianca. Tahu jika Gabriel telah mendapatkan pengalaman yang tidak terduga karenanya, Lilly hanya bisa tersenyum kaku dengan perasaan tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escapes of Mistress
RomanceLillyanne Nicole Brown hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang ribuan dollar dalam satu hari. Wanita berusia 23 tahun itu tidak pernah memikirkan hal lain selain uang, berbelanja dan hidup mewah. Dan demi menunjang semua kebutuhan hidupnya y...