"Starting a new relationship with other people,"
-Move On
__________________________Bali, Indonesia
Siang itu, Lilly terlihat sangat sibuk memasak sarapan pagi di dapur. Cuaca mendung yang sejak kemarin menghiasi langit, tak lantas membuat Lilly bermalas-malasan di atas tempat tidurnya.
Dengan hanya mengenakan setelan kaos oblong berwarna putih yang dipadukan dengan celana jeans pendek, Lilly terlihat sangat cantik di usianya yang sudah menginjak 28 tahun.
Dia yang dulu hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang jutaan dollar dalam satu bulan, kini menjelma menjadi seorang wanita yang akan berpikir berkali-kali lipat untuk membeli sebuah barang mahal.
Lilly Brown yang dulu tidak pandai memasak, kini telah menjelma menjadi seorang wanita dewasa yang bisa membuat berbagai macam makanan dari berbagai negara. Dimulai dari masakan Western, India, Japanese hingga masakan lokal dari tempat tinggalnya saat ini yaitu Indonesia.
Ya, empat tahun yang lalu Lilly berhasil meninggalkan Los Angeles dengan membawa semua lukanya atas bantuan Alice dan Madelyn. Dia yang saat itu merasa sangat hancur atas insiden keguguran yang membuat janinnya meninggal, akhirnya memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari USA. Awalnya, Lilly ingin menetap di Jepang, tetapi setelah menyadari bahwa "pria itu" mungkin akan sering berkunjung ke negara bagian Asia Timur untuk melakukan perjalanan bisnis, Lilly akhirnya membatalkan niatnya.
Saat itu Lilly hanya memikirkan negara mana yang bisa ia jadikan tempat persembunyiannya demi menghindari sosok pria bernetra abu yang telah menghancurkan hidupnya. Kebencian yang tertanam di hati Lilly setelah insiden itu membuatnya ingin melarikan diri ke ujung dunia.
Lilly tidak ingin terlibat lagi dengan 'dia' yang telah menorehkan banyak luka.
Lilly membenci semua tentang 'dia' yang bahkan tidak bisa Lilly sebutkan namanya.
Jika bisa mengulang waktu, maka Lilly tidak akan memilih jalan hidup yang sama, seperti yang telah ia ambil tujuh tahun silam. Dia tidak akan pernah "menjual" dirinya di club malam Eric Rodriguez hanya demi menyambung hidup dan merasakan bagaimana rasanya hidup mewah. Dia tidak akan pernah menerima tawaran pria itu untuk tinggal di White Mansion dengan segudang privillage dan kemewahannya. Dan dia, tidak akan pernah menaruh perasaan lebih kepada seseorang yang bahkan selalu mengingkari ucapannya.
Lilly menyesali semua pertemuannya dengan pria itu!
"Good morning, Mama!"
Deg!
Sontak, sapaan yang berasal dari mulut mungil Lillibeth itu langsung menyadarkan Lilly dari lamunannya. Dengan senyuman manis yang bertengger di wajah, Lilly lantas menoleh, menatap ke arah Lillibeth yang baru saja terbangun dan kini tengah berada di dalam gendongan sang ayah.
"Good morning, baby!" Lilly membalas sapaan Lillibeth dengan hangat sebelum ia mematikan kompor dan mendekati gadis kecil itu.
"Anak mama sudah bangun ya?" tanya Lilly sembari mengusap pelan rambut blonde milik Lillibeth. Pria yang berdiri di hadapan Lilly pun terlihat sangat tampan dengan wajah bantalnya.
Pria ini adalah penyelamat bagi Lilly.
Lilly yang awalnya ingin mengakhiri hidup karena tidak memiliki siapa-siapa, sekarang bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki keluarga.
"Apa aku sudah menjadi tidak terlihat sehingga kamu tidak mau menyapaku?" tanyanya dengan wajah cemberut yang begitu lucu. Sontak pertanyaan itu membuat Lilly tersenyum geli. Dia menatap hangat pria yang ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Escapes of Mistress
RomanceLillyanne Nicole Brown hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang ribuan dollar dalam satu hari. Wanita berusia 23 tahun itu tidak pernah memikirkan hal lain selain uang, berbelanja dan hidup mewah. Dan demi menunjang semua kebutuhan hidupnya y...