PROLOG

101 4 1
                                    

   Kini dibawah rindangnya pepohonan, aku berjalan bersama Anwar, kami menghabiskan waktu dihari Minggu ini bersama disebuah taman nan sangat indah dan sejuk. Sekarang aku dan Anwar sedang berada di kampung halaman kedua orang tua ku, Kota Madiun. Aku secara tidak sengaja sekilas melihat seorang yang sangat kukenal, namun aku ragu apakah benar dia atau aku hanya sedang merindukannya.

"Kamu lagi lihat apa?" Tanya Anwar yang sedari tadi memperhatikan ku.

"Eungg" ucap ku yang kaget karena Anwar.

"Kamu lihat apa?" Tanya kembali Anwar.

"Ohhhh, aku gak liat apa-apa kok" sergah ku pada Anwar.

"Ya udah kita lanjut aja yok jalannya aku pengen ajak kamu ke rumah keluarga ku." Ajak ku pada Anwar, sehingga ia tidak perlu bertanya lagi.

"Ya oke.." jawabnya.

Disudut persimpangan ada seseorang yang sedang memperhatikan ku dengan seksama, aku pun tidak melihat dengan jelas karena Anwar bergerak menutupi tubuh ku yang kecil ini.

"Kita mau jalan kemana?" Tanya dia padaku.

"Kita jalan ke sana aja, di sana ada stasiun" kataku.

🌏🌏🌏

   Dua hari yang lalu aku baru saja tiba di Jakarta, niatku langsung datang ke sini adalah untuk menemukan Nurul. Aku sangat ingin bertemu dengannya untuk menjelaskan semua permasalahan yang terjadi diantara kami empat tahun yang lalu.

   Tadi pagi aku tanya kepada mama perihal alamat barunya Nurul dimana, karena dari kemarin aku mencari ke rumah lamanya tidak menemukan dia. Mama pun berkata bahwa sejak dua tahun yang lalu Nurul sudah pindah ke malang bersama kedua orangtuanya, dan yang mama ketahui saat ini Nurul sedang berada di Madiun.

   Tidak perlu menunggu waktu lama aku segera menyiapkan koperku untuk langsung menuju ke kota Madiun dengan tujuan untuk menemui perempuan yang sangat ku cintai saat aku masih SMA dulu.

   Sesampainya di stasiun, aku berjalan menuju persimpangan. Setelah sampai diriku di persimpangan, aku tengah melihat Nurul yang kini telah berambut panjang dan cantik, tapi tunggu, siapa laki-laki yang tengah menggandeng tangan Nurul. Apakah itu pacar barunya Nurul. Ingin sekali aku menghampiri nya untuk bertanya, namun belum sempat aku menyebrang, ada mobil yang berhenti dan menutupi posisi Nurul. Setelah mobil itu pergi aku sudah tidak melihat lagi Nurul dimana.

"Sesulit ini kah aku untuk bertemu dengan kamu?" Ucapku.

🌌🌌🌌

   Ini kali pertama aku datang untuk menemui keluarga besar dari Nurul. Perempuan yang kini sedang ku perjuangkan rasa percayanya setelah ia mengalami mati rasa karena ulah seorang laki-laki yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan tiba-tiba pergi menghilang dan pamit dengan dalih hanya empat tahun untuk kembalinya nanti.

"Maaf ya aku penampilannya seperti ini, moga moga aja kelurga mu bisa menerima kehadiran ku Nurul." Ucap ku pada cewe yang berada disebelah ku.

"Ihhh... Anwar kamu kenapa sih, keluarga aku gak itu pernah mempermasalahkan tentang penampilan mu kok" jawab ia.

"Okeh okeh"

"Makasih ya udah mau bawa aku kesini" balas ku.

"Iya darling aku...." Jawabnya yang mulai bucin.

"Ya udah ayok Anwar itu keretanya udah mau nyampe" ujarnya.

"Iye iye bentaran Napa" balas ku.


🌸🌸🌸

Luka dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang