Sebuah Tamparan

14 2 0
                                    

"Lampu yang ditengah gelap lebih berarti...
Jika dibandingkan dengan lampu ditengah cahaya"

🐰🐰🐰

"Kamu tahu aku berdiri jauh dibelakangmu bukan untuk melihat mu terjatuh....
Tetapi ingin melihat mu berdiri kuat tanpa menoleh ke belakang lagi"

🦊🦊🦊

"Hujan yang deras di bulan Juli hanyalah impian bagi sang perindu rintik hujan..."

🌻🌻🌻

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Tidak terasa bahwa sekarang kami yang bersekolah SMA sudah berada di penghujung semester 1 dan itu juga berarti kami hanya tinggal 1 semester lagi untuk tetap bersama dalam suasana kelas yang kompak. Setelah ini kami mempunyai jalannya masing-masing, ada yang akan mengambil pendidikan di jenjang perkuliahan dan ada juga yang cukup sampe disini saja untuk menempuh pendidikan dan lebih berfokus untuk mencari pundi-pundi rupiah.

"Gak kerasa ya kita udah sampe di akhir semester.." ucapku. Saat kami sedang menikmati bakso dikantin.

"Iya bener.. sekarang kita tinggal 1 semester lagi, lu mau lanjut dimana Fa?" Tanya Azkia.

"Gue mau lanjut kuliah.." jawab Ulfa sambil memuat bakso yang kecil ke dalam mulutnya.

"Kalo lu Nurul mau lanjut kemana?" Tanyanya padaku.

"Gue mau lanjut kuliah juga tapi bukan di Tangerang.." jawabku.

"Dimana?" Tanya Raldo yang secara tiba tiba datang dan membuat aku kaget beserta Ulfa dan Azkia.

"Kan udah gue bilang kalo lu datang jangan buat kaget Raldo...." Ujar Ulfa yang terlihat emosi.

"Iye... Iye maaf.. gak lagi deh.. suwer.." jawab Raldo yang mengambil alih mangkok bakso Azkia.

"Iiii Raldo.. itu kan mangkok bakso aku, kok kamu ambil sih.." ucap ku Azkia yang bete.

"Iya nanti aku pesenim lagi deh.. jangan marah ya cantik.." rayu Raldo.

"Gue lama-lama muntah juga liat lu berdua.." ucap Ulfa yang terlihat bete ya bertambah.

"Makanya lu cari pacar dong sana, gak bosen Napa jomblo terus???" Ledek Azkia.

"Ennggggggaaaaakkkk" jawab Ulfa.

"Oh iya pertanyaan gue belum lu jawab." Kata Raldo.

"Ye... Kalian juga sih, gue mau jawab malah berantem" ucapku.

"Gue mau ke malang aja, Anwar nawarin gue disana" tambah ku.

"Wahhh.. kayanya hubungan lu ama Anwar nambah perkembangan nih.." kata Ulfa yang terlihat meledek.

"Hayyyyy Ulfa...." Kata Anwar sambil menyolek pipi Ulfa.

"Iiiiii lu apa apaan sih an.. pake nyolek-nyolek pipi gue.. pipi gue nih mahal ya.. asal lu tahu" sewot Ulfa. Benar benar cowo diantara kami berlima tidak ada yang waras nya, semua pada suka ngejailin Ulfa.

Luka dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang