"Air itu tenang tapi mengapa kamu usik dengan melemparkan batu ke dalamnya"🌌🌌🌌
"Kupu-kupu yang cantik berasal dari ulat yang kamu benci, sama seperti proses"
🌸🌸🌸
"Terimakasih waktu karena sudah mau menyatukan hati yang sama dan proses yang panjang"
🦊🦊🦊
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Didalam kamar Nurul sudah membuat keramaian sehingga mengundang kehadiran bang Imran dan juga adiknya Azka. Nurul tampak sangat sibuk mencari sesuatu namun belum kunjung menemukannya, ia hampir menangis. Bang Imran segeranya naik ke atas padahal ia sekarang sedang sarapan, namun karena mendengar adiknya menjerit frustasi, ia tidak diam saja. Azka yang baru saja keluar dari kamar mandi juga ikut mengekori bang Imran.
🌸🌸🌸
"Aaaaaaaaaaaaaaa............ Mana sih barangnya perasaan gue taro kemarin sore disini, tapi sekarang kok udah gak ada" tanya ku yang kesal.
"Astaghfirullah Nurul, kok berantakan gini sih, lu cari apa, Ampe ini raket nyamuk didepan pintu" ucap bang Imran.
"Kek kapal pecah sih lebih tepatnya" tambah Azka sambil melihat lihat seisi ruangan.
"Itu Lo bang, botol Tupperware gue kok kaga ada ya, kemarin sore gue taro disini Lo" jawabku yang menunjuk ke meja belajar.
"Botol lu yang mana sih, gue kaga tau soalnya" kata bang Imran yang sambil membantu beberes.
"Lu liat kaga?" Tanya ku pada Azka.
"Tupperware lu banyak kak yang mana gue kaga ingat" jawabnya.
"Itu Lo yang gambar nya lukisan alam" jelasku padanya.
"Ooooooooo yang itu, kemarin dibawa mama" jawabnya santai.
"Hah mama..." Spontan ku berbarengan dengan bang Imran.
"Tumben amat mama bawa" ucapku heran.
"Sekarang udah jelas kan, ayo lu beresin nih kamar, gue mau lanjut sarapan, abis itu mau ngampus." Seru bang Imran.
"Iye" singkatku.
"Kak, gue hari ini mau balik ke Tangerang, gak papa kan gue tinggal lu berdua Ama bang Imran?" Tanya Azka sambil membantu ku merapikan meja belajar ku.
"Gak deng berlima kan sama mama, bibi, sama mamang ya" lanjutnya.
"Iye gak masalah" jawabku.
"Udah lu lanjut sarapan aja sana biar gua yang beresin" suruh ku padanya.
Setelah semuanya beres aku pun turun ke bawah dan tidak menemukan sesosok siapapun itu, aku beranggapan mereka telah berada dimobil atau sudah berangkat. Ternyata salah dugaanku, mereka berdua sedang berada di teras bersama papa yang siap menjemput Azka untuk pulang ke Tangerang sore ini. Juga terlihat mami memasuki ruang tengah.
"Nurul.... Mami datang sayang..." Panggil mami.
"Iya miiii..... Nurul datang" jawabku saat dipanggil mami.
"Ini sayang mami dapat titipan mama buat kamu" ujar mami yang memberi paper bag.
"Makasih mi" jawabku.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Nurul sekarang sudah berkuliah di salah satu universitas negeri di malang, ia bersama dengan Raldo, Anwar, dan Zinko. Sedangkan Ulfa dan Azkia berada di kampus yang berbeda namun tidak jauh dari kampus Nurul. Imran juga sekarang ikut tinggal di Malang karena melanjutkan studi S2 nya di Fakultas Teknik kimia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Pilihan
Teen Fictionini kisah ku, yang sedang berada di tengah luka masa lalu dan pilihan di hadapan. Haruskah aku memilih orang yang sangat aku cintai di masa lalu, atau tetap stay bersama dia yang mampu menyembuhkan luka ku. "Matahari yang mencintai bumi walau jarakn...