Kebahagiaan

7 2 0
                                    


"Disaat ini aku bahagia karena dapat berhasil mengubah Katedral dan Rosario menjadi Istiqlal dan sebuah tasbih di atas sajadah."

🌆🌆🌆

"Akhirnya hujan mereda dan muncul pelangi, kesedihan ku selama ini berbuahkan manis kita berhasil menghancurkan tembok pembatas. Kamu duduk disamping ku sebagai sebuah akhir cerita lama dan awal cerita baru."

🐰🐰🐰

"Aku bahagia ketika melihat wanita yang membuatku jatuh cinta begitu dalam dan patah hati begitu sakit, melangsungkan akad dan resepsi dihari ini."

🍁🍁🍁

"Penantian dan perjuangan panjang dari sebuah perbedaan berhasil menjadi sebuah cerita indah"

🌌🌌🌌

"Istiqlal yang berhasil membuat katedral menyebrangi jalan tajam di depannya"

🌸🌸🌸

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

    Hari yang ditunggu oleh Ulfa dan Zinko akhirnya telah tiba, yaitu hari yang akan dilangsungkan sebuah janji sehidup semati mereka berdua di hadapan penghulu dan semua saksi pernikahan. Ulfa tampak sangat cantik ketika memakai setelan kebaya pernikahan yang terlihat sederhana namun dapat membuat Nurul dan Azkia begitu terkesima. Nurul tentunya akan sangat bahagia pasalnya seminggu setelah akad kedua sahabatnya, ia juga akan menyusul untuk menjadi seorang istri dari seorang Anwar.
    Ulfa sangat bahagia sekaligus deg-degan karena akad akan berlangsung sepuluh menit lagi. Didalam ruangan ia ditemani oleh Nurul, Azkia dan Alifa  mereka yang bertugas untuk mengiringi pertemuan antara Ulfa dan Zinko setelah akad selesai disahkan oleh Parak saksi disana.

"Lu udah cantik kok Fa... Jangan sering ngaca entar kacanya insecure liat kecantikan pengantin hari ini" ucap Azkia yang meledek sahabatnya itu.

"Kaca aja bisa insecure apalagi gue nantinya" lanjut Nurul.

"Yeeee kalian mah mainnya keroyokan, kan guenya juga jadi kepengen nyusul.... Ditunggu ya entar gue yang paling cantik" sahut Azkia yang tak mau kalah. Sebenarnya Ulfa dan Nurul tidak tahu bahwa 2 hari yang lalu Azkia diajak fitting baju oleh Raldo, ia awalnya tidak mengetahui namun karena Raldo terus memaksanya akhirnya mereka mencoba fitting baju. Raldo memberitahu kan niatannya yang ingin melamar Azkia setelah masa coass nya selesai nanti jadi secara perlahan mereka menyicil dari sekarang.

"Gue tunggu..." Jawab Nurul sambil menyolek pipi Azkia.

"Kak akadnya udah mau mulai, ini rekaman dari depan" ucap Alifa saat masuk ke dalam ruangan tempat rias Ulfa.

"Cieee pengantin makin deg-degan nih kayanya.." celetuk Azkia dan Nurul.

"Diemmm ah kalian, gue mau ngakak tau denger kalian ngomong..." Jawab Ulfa yang mencoba mengendalikan rasa gugupnya.

   Diruang utama terlihat tangan Zinko begitu gemetar saat berjabat tangan dengan papanya Ulfa yang menjadi wali nikah dari putrinya.

"Santai aja, saya gak makan kamu" ucap om Dohwan.

"Eeee iya om.." jawab Zinko dengan gugup.

"Saya dua kali loh akadnya jadi saya juga sudah pernah berada di posisi kamu" lanjut om Dohwan sambil tersenyum namun tangannya menggenggam tangan Zinko semakin kuat.

"Pak, akadnya sudah bisa dimulai, mari kita mulai ya" ucap penghulu di samping om Dohwan.

"Iya pak pengantinnya sudah gemetar tangannya." Jawab om Dohwan.

Luka dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang