Sebuah Lamaran

6 2 0
                                    


"Ku ketuk pintu dengan sebuah niat agar bisa masuk semoga ya, tuan rumah memberikan izin"

🌆🌆🌆

"3 bulan sudah tiba, kini kamu datang dengan membawa sebuah kabar"

🐰🐰🐰

"Biarkan jiwa mu tenang, yang tidak perlu, tidak usah kamu pikirkan."

🌻🌻🌻

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

    Pagi ini Nurul sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor miliknya. Nurul sakarang telah menjadi penulis terkenal dan banyak penerbit yang ingin menyunting karya tulis miliknya. Di kantor ini Nurul memilki 12 karyawan yang semua bekerja dibawah naungan flawerin grup. Begitu sibuk waktu yang dimiliki Nurul, tidak lupa juga ia memliki pacar yang siap sedia untuk menemani di sela waktu istirahat kantor. Anwar kini bekerja di puskesmas divisi kesehatan lingkungan dan penyuluhan puskesmas kota.

   Semua orang telah memiliki kesibukannya masing masing, Azkia dengan coass nya, Raldo telah bekerja di bank swasta milik pemerintah. Sedangkan Ulfa ia bekerja di stasiun televisi dan Zinko telah bekerja di kantor kedutaan besar. Maka dari itu Zinko sering bolak balik Jakarta - Tangerang. Karena ia memilih untuk mempunyai rumah di Tangerang saja agar dapat dekat dengan pujaan hati nya tersebut.

   Senja telah tiba, Zinko sudah sampai dikediaman nya dan terlihat ada 2 mobil putih dan ia sudah mengetahui siapa pemilik dari kedua mobilnya tersebut. Satu milik papanya dan satunya lagi milik mamanya. Mama dan papa Zinko telah berpisah sejak 11 tahun yang lalu saat usianya 12 tahun. Segera nya Zinko memasuki area pekarangan rumahnya dan mendapati mama papanya sedang duduk berdampingan. Zinko hanya mengucapkan salam kepada satpamnya dan saat ia membuka pintu mama dan papanya menengok ke arahnya secara bersamaan. Zinko sangat senang dapat melihat mama dan papanya duduk berdampingan. Sebenarnya Zinko yang meminta mama dan papanya agar datang ke rumahnya ada sesuatu yang ingin ia utarakan. Setelah duduk Zinko mengatakan maksud dirinya meminta kedua orangtuanya datang.

"Ma, Pa, terimakasih karena mama dan papa sudah mau datang saat Zinko meminta untuk datang" ucap Zinko dengan sopan dan suara rendah.

"Papa tentu akan datang saat kamu memintanya Zinko, kamu putra tunggal papa dan mama" ucap papanya.

"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan kepada kami Zinko" tanya mamanya.

"Zinko ingin melamar anak orang" ucap Zinko yang langsung to the point.

"Anak siapa yang ingin kamu lamar" tanggapan papanya yang sedikit bergurau dengan Zinko.

"Ulfa" jawab Zinko.

"Anak nya Ulfa?" Tanya papanya yang ingin meledek anaknya tersebut.

"Bukan pa, Ulfa nya yang Zinko lamar" jawab Zinko sambil tersenyum.

"Kamu sudah yakin Zinko bisa menjadi kepala rumah tangga nantinya, mama hanya tidak ingin kamu mengambil keputusan di usia kamu yang masih muda ini, papa dan mama dulu juga memutuskan untuk menikah di usia muda seperti kamu dan Ulfa tapi tidak bertahan sebagai pasangan untuk waktu yang lama" jawab mamanya.

"Zinko belajar ma, dari pengalaman mama dan papa, dan Zinko juga sudah yakin dengan keputusan Zinko kali ini." Jawab Zinko yang bersimpuh didepan mamanya dengan menggenggam tangan mamanya ini.

Luka dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang