Sebuah luka dan Kehadirannya.

15 2 1
                                    


"Akhirnya, hati Ini menolak untuk berkata 'aku baik baik saja'. ingin bertemu lalu dipeluk lama. Sudah itu saja."

🌸🌸🌸

"Datang dan pergi memang biasa, yang tidak biasa adalah datang tanpa salam pergi tanpa penjelasan"

🐰🐰🐰

"Hati yang sulit mengendalikan rasa sakit, karena kepergian tanpa pamit, membuat diri merasakan pahit yang begitu melekit"

🌻🌻🌻

✨✨✨✨✨✨

Tiga hari setelah pertemuan ku dengan Andre yang tanpa disengaja. Aku masih memikirkan nya, apakah dia memang benar-benar ingin hubungan kami selesai seperti apa yang dia bilang waktu itu. Aku sangat ingin kejelasan tentang hubungan kami darinya. Oke, ini keputusan ku, besok aku akan ke rumahnya dan bertemu dengannya tentu saja itu tidak akan membuatnya menghindar lagi dari ku. Tante Arumi pun pasti akan mengizinkan ku untuk bertemu dengan Andre.

'Aku besok harus ketemu sama Andre, aku hanya ingin tahu kepastian dia kenapa berkata seperti kemarin padahal aku pun gak bisa mengartikan setiap ucapannya' batinku saat benar benar ragu kepadanya.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 08:21, semua orang dirumah ku sudah sarapan dan hanyalah tertinggal aku dan mami di dapur. Secara tiba-tiba ditengah obrolan ku dengan mami, beliau bertanya tentang kedatangan mama kemarin.

"Mama kamu datang ya kemarin?" Tanya mami.

"Iya mi, tapi gak lama kok sebentar aja sekitar 10 menitan aja" jawabku dengan sangat hati-hati.

"Ohh begitu, gak papa mami cuma tanya aja kok, kenapa gak ketemu sama papa juga?" Tanyanya kembali.

"Kata mama, mama buru-buru mau ke kantor" jawabku kembali.

"Ya udah kamu kan mau pergi, udah kamu tinggal aja nanti mami yang beresin aja." Tambahnya.

"Oke mi, Nurul tinggal dulu ya" tambahku.

Pertanyaan ini yang selalu terlintas di benak ku, mengapa aku yang selalu di posisi serba salah, aku terlahir dari istri kedua dalam keluarga, Tetapi aku saat ini malah tinggal bersama istri pertama papa yaitu mami juga bersama semua saudara laki-laki ku.

Seakan-akan ada satu potong puzzle yang belum kutemukan untuk menyelesaikan sebuah gambar puzzle yang utuh. Apakah karena kecelakaan 13 tahun yang lalu itu yang dapat membuat ku, jadi tidak bisa mengingat kembali semua peristiwa di masa lampau. Ingatan dari Bandung yang kuingat hanyalah sosok anak laki-laki yang selalu menemani ku bermain di taman, saat aku harus ditinggal setiap hari oleh mama karena sibuk bekerja.

Kini aku sudah berada di depan pagar rumah Andre, tapi rumah ini tampak kosong seperti tak biasanya. Dengan memberanikan diri aku memencet bel rumah, hanya berselang beberapa bunyi ada suara yang menyahuti tapi bukan suara Andre melainkan suara Tante Arumi.

"Ya siapa?" Tanya Tante Arumi dari balik pagar.

"Nurul Tante.." jawabku saat beliau membukakan pintu.

"Nurul.... Tumben sekali kamu datang.." begitu sapaan Tante Arumi.

"Nurul kesini cari Andre Tante, Andre nya ada?" Tanya ku dengan polos.

"Loh kok cari Andre, Andre nya kan udah berangkat.." kata nya sambil mengusap rambutku.

"Berangkat..??" Tanya ku yang sangat terkejut.

Luka dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang