"Tak perlu khawatir, aku hanya terluka.
Aku sudah terbiasa untuk pura-pura baik-baik saja."🐰🐰🐰
"Yuk semangat, setidaknya bahagia buat diri sendiri."
🌻🌻🌻
"Aku hanya ingin mengatakan bahwa, kamu itu seperti cahaya bintang, yang mampu bersinar walau memiliki jarak yang jauh dengan bumi."
🌆🌆🌆
✨✨✨✨✨✨✨✨
Kondisi Ulfa saat ini telah membaik, ia tidak perlu mendapatkan kamar rawat, sedari tadi kami ber lima hanya mondar mandir di ruang IGD. Akhirnya orang yang kami tunggu sudah tiba, om Zoni datang bersama Zinko. Aku yang melihat pun jadi terheran-heran pasalnya Zinko datang ke Tangerang tanpa pemberitahuan sebelumnya dan yang lainnya bertanya kepada ku.
"Papah.." panggil Alifa.
"Loh itu kan Zinko, kenapa dia bisa datang bareng om Zoni?" Tanya Azkia.
"Iya gue juga gak tahu.." jawabku.
"Sayang.. gimana kondisi Kaka kamu?" Tanya om Zoni.
"Kak Ulfa, udah membaik pah.. tapi Alifa takut buat pulang ke rumah mamah"
"Kamu pulang ke rumah papah aja sayang, urusan sama mamah kamu biar papah yang urus" begitu kata om Zoni yang terlihat sangat khawatir.
Dari arah luar datanglah seorang laki-laki sendirian dalam keadaan basah kuyup.
"Alifa.." panggil om Yuda ayah tiri Ulfa.
"Papa" jawab Alifa.
"Ini suami mamah kamu Alifa?" Tanya om Zoni.
"Iya pah" jawab Alifa.
"Eee.. mas perkenalkan saya Yuda" begitu kata om Yuda.
"Iya saya Zoni, maaf waktu kalian nikah saya tidak dapat hadir." Balas om Zoni.
"Keadaan Kaka kamu gimana Alifa?" Tanya om Yuda.
"Kaka Ulfa udah baikan pa" jawab Alifa.
"Om, ini pake baju saya dulu, baju om basah kutub sepeti itu, nanti om yang malah harus di rawat." Ucap Raldo yang muncul dari belakang.
"Tidak usah, gak apa saya bisa tahan" jawab om Yuda yang menolak.
"Pake saja Yuda, tidak usah merasa tidak enak seperti itu, kita keluarga juga, kamu masih papa nya anak-anak saya" jelas om Zoni.
Aku yang mendengar nya pun sangat kagum dengan tutur kata om Zoni. Beliau sangat baik sekali namun, mengapa harus di sia-siakan oleh Tante Nisa. Beliau masih dapat berkata yang baik dan bijaksana terhadap laki-laki yang telah menghancurkan rumah tangga beliau.
"Baik mas, terimakasih nak.." jawab om Yuda yang menggantung.
"Raldo om" jawabnya.
"Iya nak Raldo, terimakasih" tambah om Yuda.
Malam ini menjadi malam yang begitu suram, masalah Ulfa yang tidak kami kami sadari membawa ku kedalam rasa bersalah karena tidak peka terhadap Ulfa hari ini. Waktu Ulfa sadar tadi aku dan Azkia tidak banyak bicara, karena kami tidak ingin membuat Ulfa menjawab pertanyaan kami yang mungkin saja itu bisa membuat Ulfa semakin terpuruk.
Tadi Ulfa menyuruh aku dan Azkia untuk pulang, namun aku menolaknya Azkia pun sama. Tetapi Ulfa ya tetap lah Ulfa, ia selalu mempunyai cara ampuh untuk mengusir kami dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Pilihan
Teen Fictionini kisah ku, yang sedang berada di tengah luka masa lalu dan pilihan di hadapan. Haruskah aku memilih orang yang sangat aku cintai di masa lalu, atau tetap stay bersama dia yang mampu menyembuhkan luka ku. "Matahari yang mencintai bumi walau jarakn...