4. Bertemu Danu pada ruko

175 34 0
                                    

#salamwrithingmarathon#challengemenulisbersamaredaksisalam_ped

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#salamwrithingmarathon
#challengemenulisbersamaredaksisalam_ped

Sehari sebelum ulang tahun Uci, Sasi pergi ke ruko alat tulus. Ia akan membeli kado untuk Uci, yang murah meriah sesuai isi dompetnya.

Sepulang sekolah, Sasi langsung mengerjakan tugas rumahnya. Selesai pada pukul 16.12 karena ia pulang jam 14.00

Istirahat sejenak kemudian langsung pergi ke toko alat tulis dengan uang lima puluh ribu yang ia bawa. Sebenarnya uang itu adalah untuk uang jajannya di kemudian hari, tapi tak apa lah. Pada awal bulan Sasi akan mendapatkan uang juga.

"Ini alarm harganya berapa, Bu?" Sasi menunjuk alarm berwarna hijau yang ada gambarnya namun tidak terlalu ramai.

"Tiga puluh lima ribu, kak. Udah sama Baterai nya ya,"

Sasi melihat satu persatu barisan alarm dengan warna yang berbeda dan gambar yang berbeda juga.

Lucu-lucu banget sih, jadi pengen beli kan.

Ia beralih ke alat tulis lainnya berupa buku. Ada buku tulis biasa, ada buku diary dan lain-lain. Hingga satu buku diary menarik perhatiannya, hanya sisa satu yang seperti itu.

Sasi mendekati buku diary itu dan mengambilnya. Kembali mendekati sang pemilik toko ini.

"Kalo yang ini berapa, Bu?"

"Oh yang itu mah dua puluh ribu. Kemarin tuh masih ada dua tapi enggak tahu satunya kemana,"

Harganya lebih murah dari alarm yang tadi menjadi pilihan pertama. Sekarang sudah fix Sasi akan membeli buku diary yang ini.

"Ya udah Sasi beli yang ini ya, Bu."

"Oke Sasi."

"Bu Farah, kalo Teh Nindi itu sekarang nya sekolah dimana?" Tanya Sasi saat Bu Farah sedang membungkus buku diary itu.

"Sama bungkus kadonya satu ya, Bu." Di atas etalase itu ada banyak bungkus kado. Sasi hanya mengambil salah satunya asal-asalan lalu diletakkan di atas etalase. Kemudian ia mengeluarkan uangnya ketika Bu Farah sudah selesai membungkus.

Bu Farah menerima uang lima puluh ribu itu dan mengambil kembaliannya.

"Kalo Nindi mah sekarang pesantren,"

"Bu, tas aku ada dimana?!" Teriak seseorang dari dalam ruangan. Ruangan dalam rumah ini. Diingatkan lagi bahwa ini adalah ruko alias rumah toko. Di bagian depan tampak seperti toko namun aslinya adalah rumah.

"Loh Danu?!" Kaget Sasi saat melihat Danu keluar dari pintu rumah itu.

"Apaan?" Sahut Danu jutek.

"Kamu siapanya Bu Farah?"

"Anaknya. Emang kenapa?"

Dahi Sasi berkerut. Tentu saja Sasi tidak percaya ini.

Pada hari Rabu Sasi memang melihat Danu di sekitar rumahnya. Tapi masa ia Danu adalah anaknya Bu Farah, Sasi telah mengenal Bu Farah selama ia tinggal di rumah ini alias dua tahun, selama ia mulai SMA juga.

Rahasia Sasi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang