#salamwrithinhchallenge
#challengemenulisbersamaredaksisalam_pedTak lama setelahnya Sasi masuk ke kelas, jam pelajaran pun dimulai. Ada yang memperhatikan seperti Sasi, dan ada yang pura-pura memperhatikan seperti Danu. Satu jam lamanya Guru menerangkan dan memberikan tugas. Setelah satu jam itu habis, bel pulang pun berbunyi yang langsung disambut bahagia oleh para murid dan Guru juga tentunya.
"Eh ini ketua kelas sama wakil ketua kelas siapa?" Guru laki-laki itu mendekati meja Sasi karena hadis itu duduk di barisan paling depan, ditambah hanya gadis ini yang terlihat sangat memperhatikannya.
"Danu ketua kelas dan saya wakilnya, Bu." Jawab Sasi.
"Kata Bu Tissa besok kalian menjenguk Deva yang lagi sakit sama Bu Tissa."
"Oh oke, Bu." Respon Sasi.
"Aih Deva itu cewek atau cowok?"
"Cewek, Bu." Jawab Sasi dan beberapa murid lainnya.
"Oh gitu." Setelah mengucapkan itu, Guru itu langsung kembali ke mejanya dan merapihkan alat tulisnya. Para murid yang melihat itu pun langsung merapihkan alat tulisnya juga.
"Ya silahkan kalian boleh pulang,"
Sasi memesan ojek terlebih dahulu lewat hp, ia duduk di kelas sambil menunggu. Danu sedang menyapu di hadapannya, Sasi pun acuh saja. Tapi Sasi langsung teringat sesuatu saat melihat Danu.
"Danu buku gue manaa!" Sasi menatap Danu yang tengah menyapu. Saat Sasi berteriak, lelaki itu tetap fokus menyapu seperti tak menyadari kehadiran Sasi.
"Danuuu!"
"Buku gue mana!! Gamau tau ah cari sampe ketemu!?"
"Liat di bawah mejamu," ucap Danu dan Sasi langsung melihatnya. Ternyata benar ada bukunya disana. Sasi mengambilnya dengan rasa malu. Udah teriak-teriak eh ternyata bukunya ada di kolong meja.
Sasi menoleh ke ponselnya. Ojek online nya sudah sampai, alhasil Sasi langsung bergegas keluar kelas. Mumpung ada uang, mending naik ojek. Naik ke motor ojek knline yang ia pesan lalu diam menatapi jalanan ketika motornya sudah jalan. Sesampainya di rumah, Sasi langsung bayar ongkos ojeknya dan langsung masuk ke rumah dan melakukan perkejaan rumahnya seperti biasa. Karena tidak ada hari tanpa mengerjakan tugas rumah.
Setelah pekerjaan rumahnya selesai dan dirinya sudah mandi juga, Sasi langsung istirahat di atas kasur. Di rumah ia memakai celana pendek dan baju pendek. Sasi mengubah posisinya menjadi duduk karena ingin memijat kakinya yang lelah. Melihat kakinya yang berbulu lebat.
"Kapan ya gue punya kulit mulus kaya cewek lain?"
"Papah-papah, nanti pulangnya beliin Keysa es krim ya?"
"Iya sayang nanti papah beliin es krim deh."
Sasi mendekat ke jendela untuk melihat mereka berdua. Sasi tidak mengenal mereka, tapi enak saja melihatnya karena itu bisa dijadikan bahan haluannya bertemu Sang Papa.
"Besok hari Selasa," gumam Sasi.
"Kamu bisa menjenguk Ayah kamu pada hari Selasa saja. Karena masing-masing orang punya jadwal sendiri biar tidak terlalu ramai."
"Selasa ya... Aku izin aja kali ya,"
Ketika ingin izin seperti ini, Sasi bisa mengandalkan temannya yaitu Uci. Segeralah Sasi menelpon Uci agar dirinya tidak lupa.
"Halo Sasi? Ada apa telpon Uci?"
"Uci, besok gue enggak berangkat ya."
"Ouh kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Sasi (END)
Teen FictionSasi, perempuan pendiam di kelas. Sangat misterius. Dalam sejarahnya, tidak ada lelaki yang mendekati Sasi. Padahal usia gadis itu sudah bisa dibilang remaja. Biasanya para remaja akan membuat kisah remajanya sendiri. Namun kisah Sasi sangatlah polo...