Target

709 127 19
                                    

Kali ini pun orang itu ada didalam majalah lagi. Matanya seakan berat untuk berhenti menatap orang itu. Orang yang akan menjadi targetnya besok.

Beberapa hari ia mengintai, tidak ada hal yang mencurigakan dari sang target. Kegiatannya selalu sama setiap hari.

Orang itu sering terlihat sedang memarahi dua pria yang mungkin adalah rekan kerjanya. Berjalannya seperti orang angkuh. Itu agak memuakkan jika dipandang berterusan. Mulutnya kelebihan berteriak dan berkata kasar. Lalu, sangat tidak ramah pada orang asing.

Kesan pertamanya terhadap sang target adalah, orang yang kekurangan tata krama. Sopan santun juga tidak ada. Dan yang anehnya orang itu adalah orang ternama.

"Kau punya masalah denganku?!" Targetnya kini berada tepat di depannya. Menatap dengan manik merah yang berkilau. Begitu tajam namun disaat yang bersamaan sangat memukau.

Semua mata pengunjung cafe melihat ke tempatnya. Ada bisik-bisik terdengar setelah itu.

Mereka menjadi pusat perhatian. Ah, itu wajar. Mengingat targetnya seorang model terkenal. Punya banyak penggemar. Terutama penggemar wanita.

"Bukannya apa-apa. Tapi kau terus mengikutiku dari rumah sampai aku berada di sini." Manik merah itu menyipit curiga. "Dan aku rasa kau melakukannya setiap hari."

Kepekaan yang luar biasa. Orang itu bisa tahu padahal ia memantau dari jarak jauh. Tidak dekat dan hanya menatapi saja.

Dalam jarak yang dekat ini, semakin ditatap semakin ia terpukau. Dari tadi ia hanya menikmati memandang betapa manisnya wajah si model. Tidak menyadari kalau orang itu akan ia hapuskan dari dunia ini esok hari.

Manik itu kemudian beralih menatap potret dirinya yang ada di majalah. Senyum congkak diterbitkan. "Oh, ternyata kau penggemarku."

Satu alis terangkat. Ia pun ikut menatap majalah yang masih terbuka. Lalu ditatap lagi wajah manis targetnya. "Sepertinya begitu." Balasnya.

Orang itu menarik kursi. Duduk di tempatnya. "Baiklah fans. Karena aku sedang berbaik hati hari ini. Aku akan memberikan tanda tanganku secara gratis. Khusus hanya untukmu." Ujarnya menarik majalah sambil masih tersenyum. Pena yang semula tersangkut pada saku kemeja menari diatas kertas.

Ia tersenyum pula. Targetnya ternyata orang yang menarik seperti penampilannya. Lebih baik jika ia culik daripada ia bunuh.

***

Tau kan siapa targetnya?

MirayukiNana

Rabu, 27 Oktober 2021.

TodoBaku Drabbles [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang