Apapun (1)

1.6K 228 215
                                    

Tak ada, sungguh tak ada.

Todoroki melihat dengan sangat jelas semua kejadiannya. Ketika Bakugou menyebrang jalanan, lalu ada truk besar yang hilang kendali dan menghantam tubuh Bakugou sampai terpental jauh. Kemudian truk itu berhenti ketika menabrak tiang listrik.

"Bakugou!!"

Seseorang yang bisa menggantikanmu.

Dengan cepat Todoroki menghampiri tubuh penuh darah Bakugou. Ia membawa tubuh itu dalam dekapan. Tidak peduli dengan darah yang menempel pada pakaiannya. Ia lihat Bakugou masih membuka matanya tapi nafas pria itu tersenggal-senggal.

"Todoroki." Bahkan suara Bakugou hilang saat memanggil namanya.

Sampai kapanpun tak ada.

"Bertahanlah Bakugou."

Sambil berteriak keras pada orang-orang yang mengerubungi mereka, Todoroki menyuruh untuk memanggil ambulans. Dan ketika ambulans datang, Bakugou langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kaulah yang terakhir bagiku.

"Bakugou bertahanlah. Jangan tutup matamu."

Ranjang itu didorong dan Todoroki terus-terusan mengucapkan kalimat yang sama seraya mengikuti kemana para perawat rumah sakit mengantar tubuh Bakugou. Todoroki sangat takut melihat tubuh penuh darah Bakugou diantar ke ruang UGD yang tidak dapat ia masuki.

"Todoroki-kun. Bagaimana keadaan Kacchan?"

Semua teman-temannya datang ke rumah sakit tersebut saat mereka mendapatkan beritanya di televisi. Dan juga karena Todoroki yang mengabari mereka.

"Shoto, dimana Katsuki?"

Setelah itu disusul oleh kedatangan kedua orang tua Bakugou. Wajah mereka dipenuhi oleh kecemasan yang sangat kentara.

Alih-alih menjawab, Todoroki menggigit kuku jari. Pria itu tidak kalah cemasnya. Sebab Todoroki yang melihat semua kejadiannya juga yang melihat bagaimana kondisi Bakugou.

Dokter pun keluar dari ruangan dan orang yang pertama kali bertanya adalah Todoroki. "Bagaimana kondisi Bakugou dokter?"

Sebelum menjawab dokter itu menghela nafas. "Sangat buruk." Semua orang yang ada terkejut.

"Bakugou-san sedang kritis dan kehilangan banyak darah karena jantungnya mengalami kebocoran." Ibu Bakugou menangis saat mendengarnya.

"Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Bakugou-san adalah dengan melakukan donor jantung. Kami sebagai pihak rumah sakit tidak yakin bisa mendapatkannya dalam waktu yang dekat. Kemungkinan hanya dalam beberapa jam lagi Bakugou-san bisa kehilangan nyawanya jika ia tidak mendapatkan donor jantung tersebut." Jelas sang dokter.

Engkaulah hidup dan matiku.

"Kalau begitu biar saya yang menjadi pendonornya, dokter."

Semua orang yang ada di sana lagi-lagi terkejut saat Todoroki bersuara dengan sangat mantap.

"Todoroki kau gila?" Kaminari berkomentar. "Kami akan bantu mencarikan pendonornya jadi kau-"

Ucapan Kaminari disela, "Apa kau tidak dengar? Jika terlambat, Bakugou akan kehilangan nyawanya." Seketika itu Kaminari terdiam.

"Tapi Todoroki-san, jika kau mendonorkan jantungmu itu artinya kau akan-" Yaoyorozu tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Yang lain bahkan kedua orang tua Bakugou tidak sanggup untuk berkata.

Jiwa dan ragaku untukmu.

"Tidak masalah. Asalkan Bakugou bisa selamat dan terus hidup aku akan memberikan apapun yang aku miliki. Meski aku harus memberikan nyawaku." Teman-temannya mulai meneteskan air mata.

"Todoroki, kau yakin?" Tanya Kirishima memastikan. Dan ia mendapati Todoroki yang tersenyum lebar sambil mengangguk yakin.

Aku sangat menyayangimu.

"Bakugou pernah memberikan apa yang aku inginkan. Jadi sekarang giliranku untuk memberikan apa yang Bakugou butuhkan."

***

Halo dengan Mirayuki Nana disini.

Nana mau ngasih tau kalau chapter ini dan dua chapter sebelumnya adalah cerita yang bersambung. Yang mana Nana memang sengaja membuatnya dalam bentuk alur mundur. Jadi kalian bisa mulai membaca dari (3) atau dari (1) juga bisa.

Oh iya, Nana kurang paham kalau soal medis. Jadi jika semisalnya ada kekeliruan dalam chapter ini Nana minta maaf. Karena Nana masih belajar.

Nana pun membuat cerita ini karena terinspirasi dari salah satu lagu pop Indonesia. Gak tau kenapa pas nyanyi lagu itu tiba-tiba datang ide. Gak perlu Nana kasih tau lah judul lagunya ya. Pasti semua sudah pada tau pas melihat penggalan liriknya.

Baiklah sekian dari Nana.

Sampai jumpa.

Kamis, 15 Oktober 2020.

TodoBaku Drabbles [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang