Nama

1.3K 224 62
                                    

Lanjutan dari chapter 'Benang Merah'.

***

"Aku akan memberikan tugas kelompok untuk kalian."

Baru hari pertama Bakugou menjadi siswa SMA dan mereka sudah diberikan tugas oleh walikelas mereka yang bernama Aizawa Shota. Yang benar saja?

'Sialan.'

Bakugou menggerutu dalam hati. Bakugou pikir dihari pertamanya bersekolah ia bisa terbebas dari tugas. Tidak bisakah mereka diberi kelonggaran sebagai siswa baru? Ini baru hari pertama, loh.

"Satu kelompok terdiri dari dua orang. Kalian akan membahas tentang sejarah dari sebuah mitos. Itu saja. Sekarang pilihlah kelompok kalian masing-masing." Jelas Aizawa lalu tidur di pojok ruangan.

"Hah?"

Dalam sekejap semua orang sudah mendapatkan kelompok mereka. Dihari pertama pun teman sekelas Bakugou sudah saling mengenal sehingga mereka dengan mudah memutuskan rekan untuk mengerjakan tugas ini. Kenapa bisa secepat itu?

"Astaga." Bakugou menggumam pelan.

Bakugou belum mendapatkan teman sekelompok. Ia bahkan belum berkenalan dengan teman sekelasnya. Satu-satunya orang yang Bakugou kenal di kelas ini hanyalah Midoriya Izuku saja dan si kutu buku itu sudah memilih teman sekelompoknya.

Tunggu sebentar.

Bakugou teringat sesuatu. Manik ruby Bakugou menatap ke belakang. Senyumnya seketika terkembang. Kebetulan sekali. Todoroki masih duduk sendiri di tempatnya. Pemuda itu hanya melirik tiap orang di kelas.

Jujur saja Todoroki belum ada berbicara dengan siapapun di kelas ini. Bagaimana tidak? Todoroki sebenarnya punya masalah dalam hal sosialisasi.

Eh.

Jika Todoroki ingat tadi ada satu orang yang berbicara dengannya. Pandangan terakhir Todoroki jatuh pada Bakugou yang sedang tersenyum sumringah kearahnya. Wajah Todoroki tiba-tiba memanas. Itu hanya sebuah senyuman. Yah, sebuah senyuman. Lagipula Todoroki tidak mengenal Bakugou sama sekali. Tapi, mengapa Todoroki menyukai senyuman itu?

Bakugou langsung saja berjalan ke meja Todoroki. Sedikit menggebrak lalu bertanya, "Mau sekelompok denganku Todoroki?" Todoroki melirik yang lain terlebih dahulu kemudian baru mengangguk. Lagipula hanya Bakugou saja yang tersisa. Tidak mungkin Todoroki menolak, kan?

Akhirnya Bakugou dan Todoroki satu kelompok. Mereka mulai memikirkan akan membahas tentang mitos apa. Bakugou mengetuk-ngetuk dahinya dengan pena yang ia pegang. Sementara Todoroki mengeluarkan buku yang berisi catatan.

"Kau tadi pagi menanyakan namaku. Jadi boleh sekarang aku bertanya namamu?" Tanya Todoroki sambil membaca isi buku catatannya.

"Bakugou Katsuki."

***
Maafkan Nana. Cerita yang sebelumnya Nana pending dulu.

Ok. Sekian.

MirayukiNana

Sabtu, 14 November 2020.

TodoBaku Drabbles [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang