"Sialan."
Terkutuklah rak buku yang tingginya sangat kurang ajar ini. Dari setengah jam yang lalu berusaha, Bakugou tidak dapat mengambil buku yang ia inginkan. Ia sudah melompat-lompat tapi bukannya dapat yang ada tangannya pegal karena lama terjulur ke atas.
Manik Bakugou mencoba untuk mencari kursi. Ia menemukan kursi terletak di sudut ruangan. Tanpa peduli apakah ada orang yang sebelumnya sempat duduk di kursi itu, Bakugou langsung saja mengambilnya.
Bakugou berdiri di atas kursi. Namun sialnya lagi, ia tetap tidak bisa mengambil bukunya. Padahal Bakugou sudah menjinjit tapi tangannya masih tidak sampai. Apa-apaan coba?!
Bakugou jadi merasa terhina dengan tinggi tubuhnya sendiri. Apa ia pendek sehingga tidak bisa mencapai bagian atas rak? Tentu saja tidak! Si Deku sialan masih lebih pendek darinya.
Sebelum ini buku yang Bakugou inginkan tidak berada di rak yang paling atas. Entah manusia sialan mana yang dengan seenaknya memindahkan buku tersebut. Susah payah Bakugou mencarinya dan ternyata saat mendongakkan kepala ia melihat buku itu ada di atas sana.
Tidak mau kehabisan akal, Bakugou melompat kecil diatas kursi. Dan sedikit lagi ia mendapatkan bukunya.
"Are?"
Todoroki terbengong ketika ia tidak menemukan kursi yang ia duduki tadi. Ia mencari-cari kursi itu. Todoroki yakin kalau tadi kursinya masih ada di tempat saat ia meninggalkannya sebentar untuk mengganti buku yang ingin ia baca. Tapi baru ditinggalkan sebentar sudah hilang?
"Ayolah sialan. Tinggal sedikit lagi." Todoroki mendengar suara umpatan seseorang. Ia tidak asing dengan suara itu.
Todoroki beranjak dari tempatnya. Ia letakkan buku yang ia pegang di atas meja. Nampak olehnya Bakugou yang tengah melompat-lompat kecil di atas sebuah kursi. Kalau Todoroki perhatikan lagi, kursi yang Bakugou pakai adalah kursi yang ia duduki tadi. Todoroki tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah sekian lama berusaha, akhirnya Bakugou mendapatkan bukunya. Tapi saat mendarat tiba-tiba kursi yang ia gunakan bergoyang lalu Bakugou jatuh.
"Ups."
Tubuh Bakugou ditangkap oleh Todoroki. Bakugou terkejut. Ia tidak menyangka kalau Todoroki ada di sini.
Todoroki masih mempertahankan senyumnya. "Kalau kesusahan itu cari bantuan." Ucap Todoroki.
Dukk.
Bakugou memukul kepala Todoroki menggunakan buku ditangannya. Ia memalingkan wajah, menutupi sebagian wajah yang merona dengan buku.
"Apa itu caramu berterimakasih setelah dibantu?" Tanya Todoroki mengabaikan rasa sakit akibat pukulan Bakugou. Diturunkannya Bakugou perlahan.
"Tidak ada yang butuh bantuanmu, setengah-setengah sialan."
Bakugou berdiri membelakangi Todoroki. Ia tersenyum tipis sebelum melenggang pergi.
***
MirayukiNana
Sabtu, 3 Oktober 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
TodoBaku Drabbles [✓]
Fanfiction[END] 'Aku dan Kau adalah Kita.' Hanya cerita singkat Todoroki Shoto bersama Bakugou Katsuki.