Katsuki mencium bau gosong dari arah lantai bawah. Buru-buru ia menyibak selimut dan lari keluar kamar menuruni anak tangga seperti orang kesetanan. Kakinya berlari menuju dapur, sumber bau berasal.
Sementara itu Shoto berdiri di depan wajan yang berisi ikan gosong dengan tatapan datar.
"Yah. Gosong lagi." Ucapnya.
Sudah tiga kali Shoto mencoba untuk menggoreng ikan, tapi tidak ada satupun yang berhasil dan malah berakhir dengan ikan yang gosong. Shoto tidak tahu apanya yang salah. Padahal ia sudah melihat cara-caranya diinternet. Dan ia yakin sudah melakukannya sesuai panduan.
Pria dengan surai dwi warna itu melihat potongan sayur yang sudah ia potong tadi. Apa hanya gara-gara ditinggal memotong sayur saja sampai jadi gosong begitu ikannya? Shoto tidak mengerti sama sekali.
Dukk.
"Ittai."
Shoto meringis sambil memegangi kepala yang berdenyut. Ia menolehkan kepalanya ke belakang dan terlihatlah Katsuki tengah memukul-mukul pelan sebuah panci yang berukuran lumayan besar pada telapak tangannya.
"Apa yang terjadi tadi, Shoto?" Tanya Katsuki sambil tersenyum.
Glek.
Shoto menelan ludahnya dengan kasar. Katsuki baru saja memanggil nama depannya, dan senyuman itu. Jarang-jarang Katsuki mau melakukannya. Maksudnya, daripada pria pemarah itu tersenyum, lebih baik ia berkata kasar seperti biasa. Shoto akan sangat lega jika tidak dipanggil nama depannya dengan senyuman seperti itu.
'Ah, bahaya.' Batin Shoto.
Karena tak kunjung mendapat jawaban, Katsuki mengecek apa yang sudah terjadi. Matanya membola saat melihat satu ikan gosong di atas wajan dan dua ikan yang juga gosong lagi berada di atas piring. Lalu, ada potongan sayur yang belum dimasak berada dalam mangkuk besar. Katsuki membuka lemari pendingin dan tidak terlihat satupun bahan makanan di dalamnya.
"Ne, Shotoku sayang." Panggil Katsuki. Tangannya masih memukul-mukul panci ditelapak tangan.
Mendengar Katsuki memanggilnya, seketika Shoto duduk besimpuh di lantai. Ia menghadap Katsuki dengan kepala yang tertunduk. Jujur saja, Shoto justru malah merinding dengan panggilan Katsuki tadi. Apalagi ia mulai merasakan aura hitam menyelimuti Katsuki. Ah, benar-benar bahaya.
"Kau tidak keberatan sarapan dengan tiga ekor ikan gosong, kan?" Dengan cepat Shoto menganggukkan kepalanya. Katsuki tersenyum senang.
"Bagus."
Gagal sudah niat Shoto untuk membuatkan sarapan pagi yang enak dan nikmat untuk Katsuki. Untungnya saja Katsuki tidak membunuhnya karena telah mengabiskan persediaan bahan makanan mereka.
***
MirayukiNana
Selasa, 22 September 2020.
![](https://img.wattpad.com/cover/241529474-288-k303852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TodoBaku Drabbles [✓]
Fanfiction[END] 'Aku dan Kau adalah Kita.' Hanya cerita singkat Todoroki Shoto bersama Bakugou Katsuki.