Todoroki melebarkan mata. Mentatap tak percaya pada pemuda pirang dihadapannya. Apa yang ia katakan? Itu pasti ketidakmungkinan.
"Jangan main-main kau." Ucapan Todoroki barusan membuat Bakugou terpaku beberapa saat. Nadanya itu terdengar kasar dipendengaran.
"Kembalikan Bakugou!" Oh pemuda ini membentak si pemilik quirk ledakan.
"He?" Bakugou memasang ekspresi bingung. "Bicara apa kau?" Tanyanya pula.
"Jangan berpura-pura kau, penjahat. Cepat kembalikan Bakugou!" Posisi Todoroki bahkan sudah siap untuk menyerang.
Bakugou mengerti. Ia mengatakan hal itu dan dikira penjahat oleh Todoroki. Bakugou pun menjadi kesal. Itu tandanya pemuda tersebut tak mempercayai kata-kata Bakugou. Sungguhan, ia sudah seserius itu menurunkan harga diri demi mengatakan sepotong kalimat yang beberapa menit lalu diungkapkan.
"Aku bukan penjahat!"
"Omong kosong! Berhentilah menyamar sebagai teman sekelasku!" Bakugou tersentak mendengarnya. Anak ini benar-benar tak percaya.
"Aku Bakugou!"
Todoroki mendekat. Menarik kerah baju Bakugou. Wajahnya melihatkan kesesalan. "Kau tak usah berbohong! Cepat kembalikan Bakugou!" Katanya sedingin es di kutub.
Rasa kesal Bakugou semakin meningkat pesat. "TAPI AKU MEMANG BAKUGOU KATSUKI!"
Duaar.
Dan disinilah mereka seusai bertarung tiada guna. Mereka dibawa ke asrama guru.
Aizawa selaku wali kelas menelisik wajah masing-masing anak didiknya yang nakal ini. Ia heran. Sudah malam pun masih saja membuat keributan.
Mereka bertarung di taman asrama kelas 1-A. Ditonton oleh seluruh anak dari kelas pahlawan. Ada beberapa orang anak dari kelas umum juga ikut menonton. Tak ada yang melerai karena takut mendapat hukuman dari Aizawa. Kecuali Midoriya yang bisa saja dibuat mati oleh keduanya.
"Jadi apa masalah kalian sampai menghancurkan properti sekolah?"
"Dia bilang aku penjahat!" Bakugou menunjuk Todoroki dengan wajah kesalnya.
Aizawa menatap pemuda yang ditunjuk. "Pasti ada alasannya. Mengapa kau bilang begitu, Todoroki?"
Seketika Bakugou membeku. Kepalanya patah-patah menoleh pada Todoroki yang duduk disebelahnya. Pemuda itu menunduk dalam dengan kedua pipi yang memerah.
"Sebelumnya Bakugou mengatakan kalau ia menyukaiku. Ia juga bertanya apakah aku mau menjadi pacarnya." Sialan, Bakugou ikut memerah mendengar jawaban Todoroki. Sejujurnya karena ia menahan malu yang teramat sangat.
Ya sebab itulah Todoroki mengira Bakugou seorang penjahat yang menyamar. Karena ia pikir Bakugou tak akan mungkin mengatakan itu padanya.
"Berhenti bermain-mainnya penjahat. Segera kembalikan anak muridku!"
Semburat merah Bakugou hilang. Dan tergantikan oleh ekspresi datar. Rasanya ia ingin meledakkan manusia-manusia ini. Sekarang!
***
Ini termasuk comedy kah? Kalau sama Nana sih Nana udh ketawa-ketawa bacanya. Entahlah kalau sama kalian. Nana emang lemah banget disitu.MirayukiNana
Selasa, 7 Desember 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
TodoBaku Drabbles [✓]
Fanfiction[END] 'Aku dan Kau adalah Kita.' Hanya cerita singkat Todoroki Shoto bersama Bakugou Katsuki.