Rahasia Danu

5K 213 2
                                    

Tolong lah, jangan jadi silent readers. Banyak yang baca tapi nge vote dikit, sesusah itu kah mencet tombol votenya kawan-kawan?

Kalau emang suka, di vote dong biar aku nulisnya semangat buat namatin cerita ini

"Nama panjangmu?" Tanya Danu yang kelihatan panik

Posisi Danu saat ini berada di tangga, sedangkan Ayah dan Bunda berada di sofa depan TV

"ATREYA" Jawab Ayah

"Kenapa nak?" Tanya Bundanya dengan lembut.

"Dia kuliah? Kerja? Atau gimana?"

"Dia masih kuliah kayaknya, kalau ga salah Papa nya pernah bilang Reya kuliah di jurusan yang sama dengan pak Eran, om Reya. Emm Pak Er-" Ayah menengok ke Bunda agar melanjutkan perkataannya

"Pak Eran itu apoteker di rumah sakit yang sama dengan bibi Lana" Sambung Bunda

Ayah berdiri dan seperti berfikir mengingat-ngigat tentang Reya "Aaa Ayah ingat, Reya kuliah Farmasi, di kampus swasta".

"AYAH, DIA MAHASISWA FARRAZ" Ucap Pak Danu dengan nada yang agak besar

Mendengar itu, Ayah dan Bunda berjalan ke arah Danu. Dengan tersenyum, respon Bunda hanya gini "Beneran? Bagus dong".

"Orangnya gimana? Cantik kan? Kamu sering kete-" Ucap Ayah

"Ayah, Farraz belum mau Reya dan keluarganya tau siapa Farraz, apalagi sampai Reya tau kalau Farraz dosen dia. Biarkan Reya sendiri yang tau siapa Farraz sebenarnya".

Setelah berbicara, Danu langsung kembali naik ke kamarnya.

"Tapi kamu mau ga sama dia?, kan Farraz udah tau dia" Teriak Ayah

"Kasih waktu Farraz untuk berfikir"

Danu masuk ke kamarnya, dan langsung merebahkan dirinya ke kasur, mata yang berwarna coklat itu menatap ke langit-langit kamar, dan perlahan-lahan matanya tertutup dan mulai tertidur karena otaknya beneran capek mikir pekerjaan ditambah perjodohan.

...

2 bulan berlalu

Memasuki semeter enam, semester dimana masih bisa berkumpul secara intens dengan teman sekelas atau teman seangkatan.

Karena di semester tujuh nanti, kesibukan mahasiswa sudah berbeda-beda, ada yang KKN, penelitian, nyusun proposal, skirpsi, bahkan ada yang cuti dan ada yang pergi tanpa kabar. Maka nikmatilah sisa sisa semester yang ada. Suatu saat nanti pasti akan merindukan yang namanya masuk kelas, quiz, ujian, praktikum, nulis laporan.

Seperti biasanya, hari pertama semester enam di mulai, jadwal mata kuliah beserta dosen yang mengampuh akan di tempel di mading yang ada di depan ruang dosen.

Benar saja, saat Reya datang ke kampus jam 9.30 AM, sudah banyak mahasiswa terutama para wanita yang berkumpul di depan mading. Aaaah! Tapi kali ini kebanyakan yang ada di depan mading adalah teman angkatannya.

Reya dan Kila yang saat itu berjalan menuju ke arah kelas, tiba-tiba berhenti dan pandangan mereka tertuju ke krumunan di depan ruang dosen

"Eh apa tuh rame rame, Reya lihat itu bentar yuk" Kila menarik tangan Reya dan ingin mengajaknya melihat ke depan mading.

"Gak" Reya melepaskan tangan Kila.

Kini Reya terdiam sejenak menatap sahabatnya berlari ke arah mading. Haaaaaah! Reya membuang nafas kasar setelah mendengar percakapan para wanita-wanita yang berukumpul di depan mading. Histeris, kesenengan, tak percaya, adalah ekspresi yang di tunjukkan para wanita. Untuk siapa? Yaa siapa lagi kalau bukan the one and only DANUJA! Si dosen galak.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang