Good night

3.8K 198 4
                                    

Puncak emang ga ada obat sih, udaranya di pagi hari sangat menyejukkan fikiran, ditambah pemandangan hijau membuat nyaman dan tenang.


Reya duduk di kursi yang ada di balkon, dan memanjangkan kakinya. Aaaaah! nyaman banget daripada di kasur. Matanya tertutup perlahan-lahan. Otaknya mulai terbayang lagi tentang pernikahan, kayaknya lebih tepatnya sih HADIAHNYA "Gue mau aja kali ya nikah sebelum akhir tahun, lumayan hadiahnya, hahaha" Ucapnya sambil menahan sudut bibir yang terus tertarik karena kesenengan.

"Ah gak gak, ingat Atreya nikah itu bukan hanya sehari dua hari tapi untuk selamanya. Niat nikah itu untuk ibadah, bukan untuk dapet bonusnya". Reya memukul-mukul pipinya untuk sadar dari fikiran yang ga bagus.

Karena bosan di kamar, Reya berniat turun kebawah untuk sekedar jalan-jalan di sekitar Villa. Reya memelankan langkah kakinya berjalan ke arah pintu depan.

Sandal sudah terpasang dan sudah siap untuk pergi, tiba-tiba di garasi samping terdengar grasak grusuk. Karena penasaran, Reya mendekati garasi itu dan menengok ke dalam dari depan pintu

"Zakry, ngapain?" Tanya Reya yang mendapati Zakry sedang mengeluarkan sepeda dari tumpukan barang bekas.

"Ini mau ngeluarin sepeda. Lo mau juga ga?" Tanya Zakry

Sepeda di Villa ada lima, tapi yang yang 3 udah karatan, dan untungnya yang dua masih bagus.

"Okay, let's Go" Teriak Reya.

Mereka naik sepeda keliling sekitar Villa. Reya suka banget nikmatin alam di pagi hari, apalagi di puncak. Rasanya pengen deh menghabiskan masa tua di tempat seperti ini.

Melihat taman bunga yang cantik, Reya memberhentikan sepeda nya dan melihat-lihat bunga yang warna-warni itu. "Zakry, fotoin gue dong"

"Cekrek, cekrek, cekrek" Foto pakai handphone Zakry, karena handphone Reya ketinggalan di meja.

Hasil foto yang sangat bagus, mengalahi fotografer hahaha. Emang si Zakry seperti punya bakat di fotografi deh, soalnya pas dia motoin hasilnya bagus banget. Sesudah foto-foto, Reya dan Zakry duduk di ayunan yang ada di taman bunga dan cerita-cerita.

"Jadi gimana Re, lo kapan nikah ama Kak Farraz?" Tanya Zakry

"Hah? Yaa ga tau sih masih bingung. Eh bentar, lo dari kapan tau sih tentang ini? Pak Danu cerita ya sama lo?"

"Dari awal gue dah tau sih, tau dari Ayah dan Bunda kak Farraz"

Kalau laki-laki pasti pandai menjaga rahasia sih, karena mulutnya ga ceplas-ceplos. Biasanya kalau ada hubungan keluarga antara dosen dan mahasiswa, itu akan terlihat sangat jelas. Entah itu terlihat dari interaksi mereka atau mereka yang ngomong sendiri. Tapi Reya juga bukan orang yang mau tau banget tentang privasi orang, apalagi tentang keluarga.

"Ih lo pinter banget yee nyembunyin sesuatu, padahal di kampus tiap hari kita ngobrol bareng" Ucap Reya

"Kalau gue ngasih tau lo, bisa bisa gue di tendang keluar angkasa sama calon lo itu, hahahaha"

Mereka berdua duduk di kursi taman sambil ngobrol banyak hal.

Reya terdiam sebentar memikirkan sesuatu "Tapi, agak aneh ga sih. Oma lo nawarin saham, rumah, bahkan mobil, masa itu doang di dapetin hanya karena nikah aja, pasti ada sesuatu kan?"

"Dari kakak kakak dan tante gue yang nikah emang semuanya di kasih itu sih sama Oma"

"Tapi kenapa sih harus di jodohin?, padahal kalau mau cari sendiri pun bisa" Tanya Reya dengan penasaran, karena di jaman sekarang tuh sudah jarang banget yang di jodohin gitu, malah 90% anak muda jaman sekarang pasti nolak.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang