Mepet mepet

4.7K 224 6
                                    

Tolong lah, jangan jadi silent readers. Banyak yang baca tapi nge vote dikit, sesusah itu kah mencet tombol votenya kawan-kawan?

Kalau emang suka, di vote dong biar aku nulisnya semangat buat namatin cerita ini

Langit biru begitu cerah, udara yang berhembus terasa menyejukkan hati. Seolah-olah alam semesta merestui hal baik yang terjadi di pagi ini.

Wanita berkerudung yang tampak duduk bersila di pojok Masjid dari tadi terdiam, matanya fokus memandang orang-orang yang berada di depan tak jauh darinya. Sesekali ia menyeka pipinya agar air mata nya tak terus-terusan membasahi pipinya itu.

"Re, setelah ini lo yang ada di posisi itu" Seseorang yang bersandar di pundak Reya itu tampak menggoda Reya, pasalnya sepupu Reya sudah tau kalau Reya dijodohkan. Entahlah, omongan ini bak virus yang cepat sekali menyebar.

"SAH" Ucap secara bersamaan orang-orang yang menyaksikan ijab qabul.

Resmi sudah kakak nya mempersunting pujaan hatinya. Perasaan haru dan bahagia terlihat sangat jelas di wajah dua keluarga yang baru saja menyatu itu.

Detik jam terus berputar, langit yang tadinya cerah kini sudah berubah menjadi gelap.

Reya duduk di balkon hotel sambil memandangi kolam renang yang air nya begitu tenang. Tak lama, adzan magrib pun berkumandang. Reya pun bangkit dan langsung menutup tirai pintu balkon itu.

Jam menunjukkan pukul 20.00, Reya yang sudah memakai kebaya yang berwarna nude tampak duduk di depan cermin sambil mengolesi sedikit lipstik yang memudar. Tampaknya, ia sendirian berada di kamar itu, adik dan orangtua nya dari setengah jam yang lalu sudah berada di ballroom. Sedangkan ia masih menunggu handphone yang ter charge.

Tak lama, setelah Dayre menelfon sambil marah-marah, Reya pun turun menuju ke ballroom.

"Re, lo di cariin tadi tuh ama Mama lo, katanya mau di kenalin sama calon" Teriak sepupu Reya di depan pintu masuk venue.

"Mulut lo Ca lemes amat" Jawab Reya dengan pandangan sinis ke arah sepupunya.

Tamu undangan yang datang banyak banget, terlihat dari wajahnya sepertinya bukan orang biasa. Reya membalikkan badannya ke belakang karena ingin melihat tamu yang datang, siapa tau jodoh Reya salah satu yang duduk disini. Bolehlah, teman Kak Qaren dan Kak Shilla juga para pengusaha muda semua.

Mata Reya melotot tak percaya setelah melihat seseorang yang duduk tak jauh di belakangnya

"Hah, Pak Danu?, kok bisa disini? Lah itu kok mepet-mepet ama cewek! Waduuh tangannya tuh!, gue lapor bu Sarah nih" Ucap Reya dalam hati sambil mengerutkan keningnya. Tadinya ia ingin memotret hal itu, biar bisa dikirimin ke Bu Sarah. Tapi setelah di fikir-fikir, ikut campur dengan hubungan orang itu juga ga baik.

Karena penasaran, Reya ngelirik lagi kebelakang dan melihat pak Danu tertawa lepas bersama cewek disampingnya "Dih, di kampus aja gayanya sok dingin, diluar ternyata playboy, DASAR" gumam Reya.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang