Khitbah

3.3K 227 13
                                    

Continue...


"HAH PAK DANU?" Ucap Kila dengan nada yang agak keras sambil menutup mulutnya karena beberapa orang langsung menatap ke arahnya

"Hmm itu Pak Danu" Bisik seseorang di telinga Kila

Bisikan itu membuat Kila merinding, ia lantas berbalik dan mendapati Zakry tersenyum lebar.

"Zakry? Lo ngapain disini?" Kila mengerutkan keningnya

"Gue? Tuh anterin orang itu" Tunjuk Zakry

Mata Kila mengikuti tangan Zakry yang menunjuk ke Danu

"Pak Danu? Kok bisa" Kaget Kila.

"Sepupu gue dianya" Jawab Zakry dengan santai

"OMG OMG, kepala gue sakit" Perlahan-lahan Kila terduduk di lantai,

Kila ngobrol sama Zakry, sementara Reya di kamarnya sedang mempersiapkan diri buat di panggil turun.

"Kakak, udah disuruh turun" Panggil Dayre dari luar kamar

Reya menarik nafas dalam dalam dan berjalan keluar dari kamarnya "Bismillah dulu" Ucap sepupu Reya

"Bismillah dulu" Reya mengikuti ucapan sepupunya dibarengi dengan tertawa kecil.

"HEH bukan gitu. Bismillahirrahmanirrahim gitu loh"

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Inget Re, SENYUM biar cantik. Jangan kek preman pasar" Ucap sepupu Reya sambil merapikan sedikit baju Reya

Perlahan-lahan Reya menuruni tangga, tiba-tiba rasa gugup muncul ketika melihat banyak orang berkumpul di ruangan depan.

"Kak" Wajah Reya melas dan memengang tangan sepupunya karena dadanya berdetak sangat kencang.

Reya duduk berhadapan dengan Pak Danu, menatap wajahnya sekilas dan membuang pandangan ke arah lain. Karena menatapnya membuat kegugupan Reya bertambah. Sedangkan Danu dari tadi biasa aja, hahaha.

"Bapak silahkan di sampaikan kembali niat baik keluarga ananda Farraz datang kesini. Dan mungkin bisa juga ditanyakan langsung jawaban dari Reya" MC mempersilahkan Papa untuk berbicara.

Awalnya Reya sanggup untuk menatap wajah Papa nya itu, tapi saat Papa berbicara dengan nada yang seperti menahan tangis, Reya langsung menundukkan kepalanya

"Atreya Eshana Hirawan, putri Papa yang Papa sangat sayangi. Hari ini, ananda Danuja Farraz Kartala beserta keluarga datang dengan niat baik yaitu ingin meng khitbah Atreya. Papa dan Mama Insya Allah merestui dan menerima dengan tangan terbuka lamaran dari ananda Farraz. Dan secara langsung, Papa menanyakan jawaban dari Atreya atas niat baik Farraz".

Reya mengangkat kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk tenang "Iya terima" Jawab Reya singkat.

Dari belakang kak Qaren nyolek lengan Reya dan berbisik "Dek, yang bener ah ngejawabnya".

"Ini juga udah bener kali" Reya berdecak kesal.

Tiba giliran Danu dan Reya disuruh maju kedepan dan saling berhadapan satu sama lain.

"Silahkan Danuja sampaikan sesuatu untuk Atreya" Ucap MC

"Atreya Eshana Hirawan. Seseorang yang saya kenal kurang lebih satu tahun ini. Saya tidak pernah meminta untuk menikah di umur berapa, tapi saya selalu meminta untuk didatangkan jodoh di waktu yang tepat. Dan mungkin sekaranglah waktu yang tepat"

Setelah Pak Danu berbicara, sekarang giliran Reya.

"Pak Danu yang saya tahu dari 3 tahun yang lalu, dimana bapak pertama kali dikenalkan sebagai dosen baru di Fakultas Farmasi. Dikenal sebagai dosen tegas, tampan, pintar, yang diidamkan-idamkan banyak mahasiswi, ternyata dari sekian banyaknya mahasiswi yang suka sama bapak, takdir berkata kalau hari ini saya yang berdiri disini, hehehe".

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang