Jantung mau copot

2.4K 160 8
                                    

Tepat jam lima kurang lima belas menit, Adzan subuh terdengar berkumandang.

Di atas kasur tengah berbaring seorang wanita dengan kemeja yang sudah terlihat lusuh dan kancing baju yang banyak terbuka, yaa mungkin gara-gara berguling kesana-kemari.

Tak berselang lama, alarm di ponselnya berbunyi, itu alarm buat bangun sholat subuh.

Wanita itu lalu mengambil ponselnya yang ada di sampingnya, lalu ia matikan alarm yang berbunyi kuat itu. Ia lalu membalikkan badannya kesamping dan membuka matanya perlahan-lahan.

"Hueggh, kok nih gordennya beda. Apa diganti yaa tadi?" Ucap wanita yang masih setengah sadar memperhatikan gorden yang bermotif bunga-bunga itu.

Lalu ia menutup matanya kembali dan berbalik ke arah sebaliknya. Betapa kagetnya ia melihat foto keluarga terpampang dengan ukuran besar diatas meja samping televisi. "Gak, gak, gak mungkin kan gue di culik" Wanita itu mengucak-ngucak matanya. Dia fikir ini mimpi tapi ternyata tidak.

Bukannya segera bangun, wanita itu menarik selimutnya lagi dan menutup matanya sambil berfikir apa yang terjadi semalam "Tunggu... Tadi malam gue ketemu si dosenn ngeselin itu, terus dia nganterin gue balik ke hotel, tapi di jalan gue malah tidur, atau gue udah diap- akkkhh" Jeritnya pelan lalu memperhatikan kemejanya yang kancingnya sudah terlepas setengah, sementara rambutnya acak-acakan.

"Aman kan?, ga ada bekas, ini gue juga ga sakit" Reya bertanya-tanya sambil meraba bagian atas dan bawahnya.

Penasaran dengan rumah yang Reya tempatin sekarang, ia beranjak dari kasur dan berjalan pelan membuka pintu.

"Waaaaaaah, gila rumahnya bagus kali loh ini" Kagum Reya melihat rumah mewah berdesain klasik itu. Karena rasa penasaran yang semakin tinggi, Reya berjalan sedikit menuju meja panjang di ruang tamu yang di atasnya tertata foto-foto "Ih, ini si dia nih pas SMA nih, dih pasti wibu nih" Ucap Reya sambil melihat foto Danu pas SMA yang memegang selembar gambar anime yang mungkin dia gambar sendiri.

Sementara melihat-lihat foto, Reya dikejutkan dengan langkah kaki suara yang terdengar dari lantai atas. "Dek, ayo. Telat nanti subuhnya" Terdengar suara Danu yang memanggil seseorang dengan sebutan Dek.

Reya Melihat Danu dan anak kecil dari balik Pintu kamar, Danu mengenakan baju koko dan sarung berjalan menuju kamar yang ia tempatin.

"Dek, tunggu bentar, kaka mau ngasih mukena dulu" Ucap Danu.

Mendengar itu, Reya dengan cepat menutup pintu nya secara pelan.

Tok tok "Re, mukenah nya ada di depan pintu" Ucap Danu agak keras sambil mengetok pintu kamar.

Sehabis sholat, Reya tak sadar kalau masih pakai mukena dan terbaring diatas kasur.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Sebenarnya Reya memasang alarm dari jam setengah tujuh, tapi mungkin saking capeknya, alarm pun nga kedengeran.

Mata Reya terbuka pelan-pelan dan melihat ke langit langit sambil mengucak-ngucak matanya.

"Udah bangun?" Tanya seseorang yang berada sama di dalam kamar.

Tentunya Reya sangat kaget, ia lalu melihat ke arah sumber suara. Dan Reya melihat Danu sementara duduk di meja sambil memainkan ponselnya.

"Bapak? Ngapain disini? Ih cabul" Kesal Reya yang lalu mengambil selimut nya dan menutupi tubuhnya.

Lalu Danu menengok, dan menatap Reya dengan tajam. Danu lalu berjalan menuju kasur tempat tidur. "Eh eh eh, mau apa? Jangan gila" Ucap Reya lalu menutup rapat-rapat badannya.

Danu menghiraukan omongan Reya, dan wajahnya terus mendekati wajah Reya "Katanya saya cabul hm?". Bisik Danu sambil tersenyum miring.

"SANA GA! saya teriak nih! TOL" baru saja ingin teriak Danu menutup mulut Reya. "Ya ya ya, nanti nenek dengar" Ucap Danu.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang